Semangatnya semakin menggebu saat mengikuti sosialisasi dari Polres Pangkalpinang soal dibukanya tes bagi calon anggota kepolisian.
Krisma mempersiapkan diri secara mandiri. Ia belajar dengan mencari informasi melalui dunia maya dan buku-buku. Ia pun memberanikan diri mendaftar ke Polres Pangkalpinang.
Doa dari kedua orangtua dan kakek nenek menjadi penguat Krisma. Ia mendaftar di Polres Pangkalpinang. Doa kedua orangtua dan kakek nenek menjadi penguar Krisma. "Saat tes, saya cuman bermodalkan doa dari orangtua saya dan nenek saya," lanjut dia.
Tahapan demi tahapan dilalui Krisma, hingga ia dinyatakan lulus dan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Tak ada uang yang dikeluarkannya hingga berhasil lolos menjadi polisi. Ke depannya, Krisma berharap, ia dapat bertugas dengan baik sebagai anggota Polri, serta mengabdi kepada orangtua dan negara.
"Untuk rekan-rekan yang ingin mengikuti tes atau ingin menjadi anggota Polri, jangan berhenti karena keterbatasan. Semuanya butuh proses, tidak ada yang instant dan terlebih adalah doa dari orangtua," ujar Krisma.
Sementara, Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Mun'im, saat dihubungi terpisaha, mengatakan, untuk siapa saja bisa menjadi polisi.
"Masuk polisi tidak harus anak orang kaya, yang penting sehat dan bisa bersaing," kata Abdul Mun'im. (*)