Menurutnya, wisatawan tersebut ternyata cenderung berhenti di tempat-tempat eko-wisata yang indah kemudian berfoto dan membuat video.
"Iseng saya tanya, kok pake ojek? Tidak naik pesawat? Dia menjawab, Iya karena saya mau nikmati ecotourism dari manggarai barat sampai flores timur," ceritanya.
ditambahkannya, para turis biasanya tidak takut untuk menghabiskan uang mereka, hanya untuk melihat keindahan di NTT.
"Saya pernah ketemu seorang turis. Kita kenalan dan bertukar kartu nama. Namanya Robert. Saya tanya sama dia berapa lama kamu sudah berada di Indonesia? Waktu itu dia mau ke makasar sedangkan saya ke kupang. Katanya, dia sudah 36 hari di indonesia. Saya tanya sudah berapa uang yang kamu keluarkan selama di sini. Dia bilang saya sudah keluarkan sebanyak Rp 600 juta. Untuk keliling indonesia," ucapnya disertai tarikan napas panjang dari beberapa mahasiswa dan dosen.
Dikatakanya, turis itu menghabisakn uang yang banyak tersebut karena ia tidak ingin meninggalakan uang tersebut setelah ia meninggal tanpa sempat menikmati apa yang sudah ia hasilkan.
"Kemudian saya tanya lagi. Kenapa kamu habiskan uang sebanyak itu?
Dia bilang, Marius, kalau kamu mati, kamu tidak akan bawa ini uang. Hidup ini hanya sekali marius," ucapnya menirukan apa yang dikatakan turis tersebut.
Di akhir dari pertemuan itu, tak lupa ia mengajak para mahasiswa yang punya potensi dalam bidang pariwisata untuk bisa berkontribusi bagi pariwisata di NTT.(*)