Simak Yuk, Bila Kadis Pariwisata NTT 'Guyon' Soal Wisata di NTT

Penulis: Lexy Manafe
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para dosen UKAW berfoto bersama Kepala Dinas Pariwisata NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu M.Si, Selasa (21/5/2018)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Lexy Manafe

POS-KUPANG.COM|KUPANG-Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata NTT, melaksanakan seminar pariwisata yang dilaksanakan di salah satu ruangan di Kampus UKAW Kupang, Selasa (21/5/2018).

Banyak hal lucu dan menarik yang diceritakan Kadis Pariwisata NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu, M.Si dalam kesempatan tersebut.

Di antaranya, saat ia dihubungi turis dari hongkong. Ia mengaku turis itu menanyakan apakah NTT punya hotel berbintang tujuh.

Baca: Wasapada Potensi Angin Kencang di Seluruh Wilayah NTT Hari Ini

Baca: Wah! Kadis Pariwisata NTT Beberkan Cara Menjadi Guide. Begini caranya!

Diakunya, turis tersebut mengatakan demikian untuk menggambarkan bahwa hotel bintang lima tidak laku lagi bagi mereka.

"Saya bilang bintang 7 tidak ada tapi bintang 10 ada. Saya bilang kalau anda mau datang ke NTT, anda akan masuk ke sebuah pulau dan di situ kami siapkan hotel bintang 10" Katanya disambut gelak tawa dari para mahasiswa.

Dalam dunia pariwisata, diakuinya, seorang pengusaha harus mengikuti keinginan pasar. Bukan sebaliknya.

"Saya bilang kepada dia, kalau di Hongkong kan tidak ada rumah di atas pohon kan? Dia jawab, ya..ya betul," ceritanya Kata sambil tertawa.

Ia berpesan kepada para mahasiswa agar selalu mempromosikan pariwisata di NTT.

"Kita jangan kalah sama mereka. Mereka minta bintang tujuh, kita kasih bintang sepuluh," lanjutnya.

Diakuinya, setelah turis tersebut dibawa ke beberapa resort di Labuan Bajo dan Nihiwatu, turis itupun mengakui kehebatan dan keindahan NTT dalam bidang pariwisata.

"Saya kemudian ganggu dia. Saya bilang, hotel terbaik dunia bukan di negara kamu. Tapi di negara kami," ungkapnya.

Tak hanya pengalaman itu, ia mengisahkan, dirinya pernah menggunakan ojek untuk mengejar seorang turis, hanya untuk mengetahui di mana turis tersebut berhenti.

"Pernah juga, saya sengaja pakai ojek untuk mengejar seorang turis. Bupati manggarai barat bilang "jangan Pak!" Pakai mobil saja ke ende. Saya bilang tidak. Saya harus sesuaikan dengan turis ini. Kira kira dimana mereka berhenti," kisahnya.

Hal tersebut ia lakukan untuk melihat dan mengetahui objek wisata mana yang menarik bagi turis tersebut.

"Waktu itu saya baru berhenti dari pejabat bupati. Saya ketemu orang di jalan raya, mereka bilang, waduh, yang pakai ojek ini pejabat bupati dulu. saya bilang saya bukan pejabat bupati lagi bapak. Sekarang sudah jadi orang biasa," tambah Kadis yang mengaku pernah menjadi guide ini.

Halaman
12

Berita Terkini