Pada hari yang sama, istrinya, Puji Kuswati, bersama anaknya, FS dan FR, meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro.
Sedangkan anak Dita yang lain, YF dan FH, melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Peristiwa pengeboman di tiga gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Doktrin 'Ke Surga Bareng Keluarga' Hingga Anak Dita Menangis di Musala Sebelum Aksi Bom Bunuh Diri.