Mahathir Mohamad Gunakan Limosin Proton Nomor Cantik Ini Saat Menuju Istana Negara Malaysia

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri terpilih Malaysia Mahathir Mohamad menggelar konferensi pers, Kamis siang (10/5) di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Selangort setelah memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan meraih kemenangan mengejutkan di pemilu Malaysia (9/5/2018).

POS-KUPANG.COM, KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad, ketua koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) hampir dipastikan bakal kembali ke tampuk kekuasaan.

Dilansir BBC Indonesia, Mahathir diambil sumpahnya oleh Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V pada Kamis (10/5/2018) malam. Sesuai undang-undang, upacara pelantikan Mahathir sebagai PM ketujuh Malaysia tersebut digelar di Istana Negara, Kuala Lumpur, pukul 21.30 waktu setempat.

Sebelum dilantik, politisi seangkatan Presiden Soeharto yang pernah berkuasa sebagai PM Malaysia selama 22 tahun tersebut mengucapkan terima kasih melalui cuitan di Twitter.

Baca: Menang Pemilu, Mahathir Mohamad Desak Raja Segera Lantik Dirinya Jadi PM Malaysia

Dia berujar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) yang terjadi Rabu (9/5/2018), Pakatan Harapan berhasil mengembalikan muruah Malaysia.

"Kita telah melakukan sesuatu yang selama ini mustahil untuk berlaku. Angin perubahan telah melanda," ujar politisi yang dijuluki Dr M itu.

Dia menyatakan, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya bakal menunaikan janji-janji yang sudah diucapkan, dan bersedia bekerja dengan rakyat.

Ketika menuju istana, Mahathir menggunakan limosin Proton Perdana dengan nomor "Proton 2020".

Nomor itu mencerminkan visi Mahathir. Dia berkeinginan untuk membuat Negeri "Jiran" sebagai negara maju untuk 2020 mendatang.

Baca: Koalisi Menangi Pemilu Malaysia, Ini Rekor yang Dicetak Mahathir Mohamad

Dalam upacara pengukuhan, dia didampingi tidak hanya dengan istrinya. Namun juga sejumlah pemimpin partai yang bergabung di Pakatan Harapan. Antara lain Presiden Partai Keadilan Rakyat Wan Azizah Ismail, yang merupakan istri pemimpin oposisi de facto Anwar Ibrahim.

Kemudian Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik Lim Guan Eng, dan Presiden Partai Amanah Mohamad Sabtu. Merasa tidak senang dengan kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak, Mahathir memutuskan keluar dari Organisasi Nasional Malay Bersatu (UMNO), partai utama koalisi penguasa Barisan Nasional (BN).

Baca: Kumpulan Meme Kocak BTS yang Hanya Dipahami oleh ARMY Sejati. Hayo, Kamu Paham Gak?

Dia lalu membentuk Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dan menjalankan persekutuan dengan partai-partai yang dulu dimusuhinya.

Dalam Pemilu tersebut, Pakatan Harapan unggul telak dengan meraup 122 dari 222 kursi Parlemen Malaysia. Sementara Barisan Nasional hanya mendapatkan 79 kursi. Ini merupakan kekalahan perdana mereka selama 60 tahun berkuasa di Malaysia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Mohamad: Angin Perubahan Telah Melanda

Berita Terkini