VIDEO 14 Menit Ini Membuka Mata Anda Soal Proses Pembuahan Sampai Kelahiran Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi dalam kandungan 3D via labnol.org

Implantasi
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam Tuba Fallopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel. embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba falopi menuju rahim. Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman).

Beberapa wanita mengalami spotting atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi. Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah. Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang dideteksi pada tes pack atau tes kehamilan.

Baca: 10 Tips LDR Alias Pacaran Jarak Jauh Ini Bisa Bikin Hubunganmu Langgeng Sampai Pernikahan

Baca: Hei Pria, Jangan Mengejar Wanita dengan Cara Murahan, Ganti Strategi, Ini Tipsnya

Baca: Hei Wanita, Milikilah 17 Sifat Ini Agar Disukai dan Dikagumi oleh Pria

Dan untuk selebihnya, berikut Video mengagumkan detail proses terjadinya bayi sampai melahirkan untuk menambah pengetahuan anda ataupun mengobati rasa penasaran anda.

Setelah Menonton video diatas taukah anda bagaimana pengorbanan seorang ibu dalam membesarkan anaknya? Masihkah kita membuatnya sedih? semoga artikel ini membuat kita semua sadar akan pengorbanan seorang ibu yang tanpa batas terhadap anaknya. Ketika seorang wanita pada fase dalam hidupnya, ditakdirkan menjadi pengemban amanah, menjadi seorang ibu.. Dalam 9 bulan hidupnya kelak hingga proses kelahiran, secara fisik maupun mental akan mengalami cobaan yang dramatis, mengharukan, dan terkadang mengancam jiwanya.

Hiperemesis Gravidarum
Di kandungan seorang janin mengeluarkan hormone hcG (Human chorionic Gonadotrofin) yang kemudian beredar ke seluruh peredaran darah ibundanya tercinta. Di satu sisi hormon ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup janin itu sendiri, menciptakan atsmosfer bumi kandungan sehingga ia dapat tumbuh dan bernafas dengan leluasa.

Akan tetapi disisi lain timbul lah efek samping yang cukup berat yang kadang dialami oleh sang ibu. Salah satunya adalah Hiperemesis Gravidarum atau muntah-muntah yang berlebihan dalam kehamilan terutama pada 14-16 minggu pertama. Ketidakseimbangan hormone mengakibatkan mual dan muntah yang kadang berlebihan. Setiap kali makan, muntah. Setiap kali minum, juga muntah.. begitu berlebihan sehingga seorang ibu terancam dehidrasi (kekurangan cairan).. begitu berlebihan sehingga seorang ibu harus diberi cairan intra vena (Infus).

Baca: Karma Membunuh! Arwah Perempuan ini Datangi Pelaku Lalu Mencekiknya

Baca: Perempuan Ini Kaget Saat Hendak BAB Bukan Veses yang Keluar Ternyata Sungguh Mencengangkan

Baca: Mengharukan, Tiap Hari Perempuan Tua ini Berjalan Puluhan Kilometer Hanya untuk Bertemu Putrinya

Gestational Diabetes (Diabetes dalam Kehamilan)
Human placental lactogen (hPL) yang diproduksi oleh placenta disamping akan memicu pemecahan lemak (lipolisis) dan asam lemak (fatty acid) tetapi juga dapat mengurangi sensitivitas jaringan terhadap insulin. Artinya insulin yang bertugas sebagai transportasi agar gula sampai kedalam jaringan liver, otot dan lemak tidak bekerja dengan baik.

Akibatnya banyak gula yang menumpuk di ‘gudang’, ditambah Liver berinisiatif membuat gula sendiri melalui glukoneogenesis. Akhirnya terjadilah yang dinamakan Gestational Diabetes dengan segala risikonya seperti bayi besar dan obesitas yang nantinya akan membuat kesulitan dalam persalinan

Perubahan yang lain
Menahan beban, tulang belakangnya akan sedikit tertekuk ke belakang, sehingga cara berjalannya tak lagi manis. Kadang kakinya bengkak karena pembuluh darah baliknya tertekan oleh janin. Kadang ia merasa sesak karena rongga perutnya membesar sehingga menekan paru-parunya. Berkurang pulalah kapasitas oksigen yang dapat ia simpan, karena harus menghidupi 2 orang ia sendiri dan janinnya. Seorang ibu bisa kekurangan nutrisi, kekurangan darah. Belum lagi ia harus berjuang karena berisiko terkena stroke, serangan jantung dan hipertensi karena darahnya mengental.

Halaman
123

Berita Terkini