POS-KUPANG.COM- Bagi kebanyakan kita bunuh diri merupakan hal yang mengerikan.
Orang yang melakukan bunuh diri umumnya dianggap sebagai orang yang depresi dan putus asa.
Namun, siapa sangka di dunia ini terdapat ritual bunuh diri yang sempat populer. Bahkan di antaranya dianggap terhormat.
Baca: BREAKING NEWS: Fidelia Fatima Ditemukan Tewas Gantung Diri di Jalan Shoping Center Kupang
Hal tersebut terjadi di Jepang. Aksi bunuh diri adalah hal yang wajar di Jepang. Bahkan dalam beberapa kasus hal tersebut dianggap sebagai bentuk kehormatan.
Kira-kira ritual bunuh diri apa sajakah yang pernah populer di Jepang?
1. Sokushinbutsu
Sokushinbutsu adalah ritual bunuh diri yang cukup ekstrim. Pasalnya ritual bunuh diri dilakukan dengan cara memumikan diri sendiri.
Praktik bunuh diri ini pertama kali dilakukan oleh Kuukai, seorang biksu yang juga pendiri sekte Shingon. Sejak saat itu ritual ini mulai populer di kalangan biarawan.
Ritual ini terbilang sangat kejam, pasalnya seorang biarawan yang akan melakukan Sokushinbutsu harus melewati prosesi yang menyakitkan.
Sebelum memumikan diri, biarawan tersebut harus lakukan diet ekstra.
Mereka harus menghilangkan lemak di tubuh selama 1000 hari.
Selama melakukan prosesi sebelum memumikan diri mereka hanya memakan kacang-kacangan dan biji-bijian.
Baca: Anak Muda Usia Belasan hingga 20-an di NTT yang Nekat Bunuh Diri. Nomor 7 Depresi karena Ulah Guru
Tak hanya itu, mereka juga memakan kulit dan akar hingga memakan makanan busuk.
Memakan makanan busuk dilakukan agar mereka muntah terus menerus hingga kehilangan cairan tubuh.
Mereka juga sengaja meminum teh beracun yang dibuat dari getah pohon Urushi untuk mempercepat proses dehidrasi.
Setelah cukup lemah, mereka akan masuk ke dalam kuburan batu yang sempit.
Para biarawan tersebut pun membunyikan lonceng untuk memberi tahu kondisi mereka kepada orang diluar.
Jika bunyi lonceng sudah tidak terdengar lagi, kuburannya akan disegel dan dibuka lagi 1000 hari kemudian.
Ritual Sokushinbutsu sudah lama ditiadakan. Pemerintah pun sudah melarang praktik bunuh diri ini
2. Seppuku atau Harakiri
Seppuku atau yang umumnya dikenal dengan Harakiri adalah ritual bunuh diri yang banyak dilakukan oleh samurai Jepang di masa lalu.
Pada masa lalu Seppuku bukanlah sesuatu yang aneh atau melanggar hukum. Seppuku justru dianggap sebagai ritual kehormatan dalam jalan hidup bushido.
Orang Jepang yang pertama kali melakukan seppuku adalah Minamoto no Yorimasa. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1180.
Baca: Tiga Kasus Gadis Muda Dinikahi Pria Dewasa yang Mencengangkan. Nomor 3 Tewas Usai Malam Pertama
Sejak saat itu Seppuku menjadi kian populer dikalangan bushido atau jalan hidup samurai.
Hal tersebut terus berlangsung hingga abad ke-17 dan dilakukan dengan upacara besar.
Meski populer, Seppuku tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, terlebih jika ia hanyalah rakyat biasa.
Seppuku hanya dilakukan oleh samurai yang ingin menjaga harga dirinya. Mereka akan memotong perut mereka hingga meninggal dunia dan mempertahankan harga diri.
3. Kamikaze
Sama halnya seperti Seppuku, Kamikaze adalah ritual bunuh diri yang dianggap terhormat harga diri.
Ritual Kamikaze konon bermula dari zaman samurai saat armada Mongol di bawah pimpinan Kublai Khan menyerang Jepang di tahun 1274.
Namun armada pimpinan Kublai Khan terpksa mundur karena disapu oleh angin taifun.
Pada tahun 1281 armada tersebut kembali melancarkan serangan dengan kekuatan pasukan yang lebih besar namun taifun kembali muncul dan memporak-porandakan armada Mongol.
Nah, cerita angin taifun tersebut oleh para samurai disebut kamikaze.
Baca: Fidelia Fatima SMS Temannya Ucap Terima Kasih dan Bilang Ingin Mati
Angin tersebut dianggap sebagai jelmaan dewa petir Raijin dan dewa angin Fuujin.
Pada perang dunia kedua, istilah Kamikaze sebagai ritual bunuh diri mulai digunakan secara luas.
Kamikaze dijadikan propaganda nasionalis Jepang bagi pilot pesawat untuk melakukan serangan bunuh diri kepada musuh.
Kamikaze pun akhirnya populer dalam bidang militer, bagi prajurit yang melalukan serangan bunuh diri.
Prajurit rela berkorban untuk mati secara bebas tidak di tangan musuh untuk menjaga kehormatan dan dapat membawa kematian musuh bersamanya alias bunuh diri.