3 Ritual Bunuh Diri di Jepang yang Menyakitkan dan Bikin Merinding. Nomor 2 Konon demi Kehormatan

Penulis: Djuwariah Wonga
Editor: Djuwariah Wonga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memakan makanan busuk dilakukan agar mereka muntah terus menerus hingga kehilangan cairan tubuh.

Mereka juga sengaja meminum teh beracun yang dibuat dari getah pohon Urushi untuk mempercepat proses dehidrasi.

Setelah cukup lemah, mereka akan masuk ke dalam kuburan batu yang sempit.

Para biarawan tersebut pun membunyikan lonceng untuk memberi tahu kondisi mereka kepada orang diluar.

Jika bunyi lonceng sudah tidak terdengar lagi, kuburannya akan disegel dan dibuka lagi 1000 hari kemudian.

Ritual Sokushinbutsu sudah lama ditiadakan. Pemerintah pun sudah melarang praktik bunuh diri ini

2. Seppuku atau Harakiri

Seppuku atau yang umumnya dikenal dengan Harakiri adalah ritual bunuh diri yang banyak dilakukan oleh samurai Jepang di masa lalu.

Pada masa lalu Seppuku bukanlah sesuatu yang aneh atau melanggar hukum. Seppuku justru dianggap sebagai ritual kehormatan dalam jalan hidup bushido.

Orang Jepang yang pertama kali melakukan seppuku adalah Minamoto no Yorimasa. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1180.

Baca: Tiga Kasus Gadis Muda Dinikahi Pria Dewasa yang Mencengangkan. Nomor 3 Tewas Usai Malam Pertama

Sejak saat itu Seppuku menjadi kian populer dikalangan bushido atau jalan hidup samurai.

Hal tersebut terus berlangsung hingga abad ke-17 dan dilakukan dengan upacara besar.

Meski populer, Seppuku tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, terlebih jika ia hanyalah rakyat biasa.

Seppuku hanya dilakukan oleh samurai yang ingin menjaga harga dirinya. Mereka akan memotong perut mereka hingga meninggal dunia dan mempertahankan harga diri.

Halaman
123

Berita Terkini