Dikatakannya, biasanya jajanan di kantin sekolah adalah jajanan yang ramah terhadap anak, seperti berbagai jenis kue yang dibuat langsung di kantin.
"Selain itu, pihak sekolah sudah bekerja sama dengan B-POM untuk selalu melakukan pemeriksaan dan pengawasan di kantin sekolah," ujarnya.
Begitu pula dengan Badria Barek yang anaknya sekolah di SDK St. Yosep 3 Kupang.
Ia mengatakan, anak-anak di sekolah ini tidak sembarangan jajan di luar sekolah karena sudah disediakan kantin di sekolah.
Beberapa orangtua yanga anaknya sekolah di sekolah yang tidak menyediakan kantin, seperti Maria Firtanti Nona dan Noni Libing, di SD Inpres Naikoten 1 Kupang, kepada Pos Kupang, Kamis (3/8/2017), mengatakan, sekolah tersebut tidak memiliki kantin khusus.
Maria mengatakan, karena sekolah tidak menyediakan kantin khusus, tetapi ada penjual yang dipercayakan sekolah untuk tetap berjualan di kompleks sekolah.
Ia mengaku tidak khawatir dengan para penjual di kompleks sekolah karena rata- rata makanan dan jajanan yang dijual hygienis.
Meski demikian, Firtanti mengaku selalu menyiapkan sarapan pagi bagi anaknya sehingga sebelum ke sekolah anaknya selalu sarapan di rumah.
"Biasanya mereka sudah makan dari rumah, karena anak-anaknya sekolah pagi dan pulang pukul 10.00 Wita. Uang jajan yang diberikan biasanya sekedar saja sehingga anak tidak jajan berlebihan di sekolah," katanya.
Noni Libing mengatakan, ia selalu menyiapkan bekal bagi anaknya ke sekolah. Karena, anaknya masuk sekolah siang, yakni pukul 10.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita.
"Saya menyediakan makanan dari rumah agar bisa makan siang di sekolah. Dengan demikian, saya tidak khawatir anak jajan di sekolah.
Selanjutnya, simak video penjelasan Kepala SD Kristen Citra Bangsa Kupang tentang kantin sekolah. (*)