Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Makanan dan jajanan yang disediakan oleh kantin sekolah di Kota Kupang sangat membantu orangtua yang sibuk karena berbagai alasan.
Kantin-kantin yang disediakan sudah diawasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (B-POM).
Pihak sekolah juga turut mengawasi kantin agar menu yang disediakan hygienis, aman, sehat dan bergizi.
Beberapa orangtua yang ditemui di sekolah, seperti Debora Pello, Badria Sura, dan Dince Perez, secara terpisah di SD Kristen Citra Bangsa, SDK St. Maria Assumpta, dan SD St. Yoseph Naikoten Kupang, Rabu (2/8/2017), mengaku, memberikan apresiasi kepada sekolah yang menyiapkan kantin di sekolah.
Debora Pello mengatakan, SD Kristen Citra Bangsa, tempat anaknya sekolah, melarang siswa untuk membawa uang jajan ke sekolah terutama anak SD.
Ia mengatakan, sekolah menyediakan makanan dari kantin yang ada di sekolah.
"Anak-anak biasanya makan di sekolah dengan menu yang sudah disepakati bersama. Jadi, pada jam istirahat, anak-anak wajib makan di dalam kelas. Biasanya diawasi oleh guru kelasnya," ujar Debora.
Ia mengatakan, orangtua sangat senang karena anak-anak tidak terkontaminasi dengan jajanan yang tidak sehat di luar sekolah, terutama jajanan atau snack yang terdapat banyak bahan kimia dan bahan pewarna.
Menurutnya, sekolah ini tidak melarang anak-anak membawa makanan dari rumah. Orangtua juga bisa menyediakan sendiri makanan dari rumah.
Tetapi, katanya, ia adalah pegawai swasta yang agak sibuk, sehingga anaknya selain makan pagi di rumah, juga makan di sekolah.
"Saya tidak menyediakan makanan dari rumah untuk anak sulung saya yang sekolah di sini. Karena, sekolah sudah menyediakan menu makanan yang baik di sekolah. Ini juga membantu orangtua agar tidak repot di rumah menyiapkan bekal bagi anaknya," ujarnya.
Sementara, Dince Perez, yang anaknya sekolah di SDK St. Maria Assumpta, mengaku, senang sekolah menyediakan kantin.
Menurutnya, tidak setiap hari anaknya makan di kantin sekolah karena ia juga mewajibkan anaknya sarapan pagi di rumah.
"Bisanya anak saya sudah sarapan pagi di rumah, sehingga ke sekolah hanya membawa uang jajan saja. Tetapi, jajan juga dibeli di kantin sekolah," katanya.
Dikatakannya, biasanya jajanan di kantin sekolah adalah jajanan yang ramah terhadap anak, seperti berbagai jenis kue yang dibuat langsung di kantin.
"Selain itu, pihak sekolah sudah bekerja sama dengan B-POM untuk selalu melakukan pemeriksaan dan pengawasan di kantin sekolah," ujarnya.
Begitu pula dengan Badria Barek yang anaknya sekolah di SDK St. Yosep 3 Kupang.
Ia mengatakan, anak-anak di sekolah ini tidak sembarangan jajan di luar sekolah karena sudah disediakan kantin di sekolah.
Beberapa orangtua yanga anaknya sekolah di sekolah yang tidak menyediakan kantin, seperti Maria Firtanti Nona dan Noni Libing, di SD Inpres Naikoten 1 Kupang, kepada Pos Kupang, Kamis (3/8/2017), mengatakan, sekolah tersebut tidak memiliki kantin khusus.
Maria mengatakan, karena sekolah tidak menyediakan kantin khusus, tetapi ada penjual yang dipercayakan sekolah untuk tetap berjualan di kompleks sekolah.
Ia mengaku tidak khawatir dengan para penjual di kompleks sekolah karena rata- rata makanan dan jajanan yang dijual hygienis.
Meski demikian, Firtanti mengaku selalu menyiapkan sarapan pagi bagi anaknya sehingga sebelum ke sekolah anaknya selalu sarapan di rumah.
"Biasanya mereka sudah makan dari rumah, karena anak-anaknya sekolah pagi dan pulang pukul 10.00 Wita. Uang jajan yang diberikan biasanya sekedar saja sehingga anak tidak jajan berlebihan di sekolah," katanya.
Noni Libing mengatakan, ia selalu menyiapkan bekal bagi anaknya ke sekolah. Karena, anaknya masuk sekolah siang, yakni pukul 10.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita.
"Saya menyediakan makanan dari rumah agar bisa makan siang di sekolah. Dengan demikian, saya tidak khawatir anak jajan di sekolah.
Selanjutnya, simak video penjelasan Kepala SD Kristen Citra Bangsa Kupang tentang kantin sekolah. (*)