Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Hayong
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Tim gabungan SAR Maumere, Kabupaten Sikka dan tim SAR Kupang, sampai saat ini belum menemukan tiga anak buah kapal (ABK) Idin Pratama, yang berlayar dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Lewoleba, Lembata.
Ketiga ABK yang ketika kapal mengalami persoalan mesin mati, turun dari kapal menggunakan rakit, sementara tiga rekannya yang lain tetap melanjutkan perjalanan menuju Lembata. Ketiga ABK yang belum ditemukan, yakni, Abdul Hakim (40), Mustari (18) dan Ruben (30).
Kepala SAR Kupang, Ketut Gede Ardana, kepada wartawan di sela-sela mengikuti upacara HUT TNI ke- 71 di lapangan Lanud El Tari Kupang, Rabu (5/10/2016) menuturkan, kapal barang Idin Pratama itu berangkat dari Sulawesi tanggal 30 September 2016 dengan 6 orang ABK.
Dalam pelayaran di Laut Flores, kapal mengalami gangguan mesin sehingga 3 ABK, yakni Abdul Hakim, Mustari dan Ruben turun dari kapal menggunakan rakit. Sementara 3 ABK lainnya berusaha untuk memperbaiki mesin yang mati lalu melanjutkan perjalanan menuju Lewoleba dan tiba pada tanggal 3 Oktober 2016. Saat ini, jelas Ardana, tim gabungan masih melakukan pencarian ketiga ABK, namun belum ditemukan.
"Jadi bukan kapal mengalami musibah. Kapal itu mesinnya mati dan ABK lain memperbaiki sampai baik. Sekarang kapal sudah tiba di Lembata. Tiga ABK lain itu sampai sekarang belum ditemukan. Tim SAR bersama anggota Polair Flores Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lembata juga Pos AL Lembata masih terus mencari ketiga ABK itu," jelas Ardana.
Menurut Ardana, pihaknya terus mengikuti perkembangan pencarian ketiga ABK itu. Dirinya berharap dalam waktu dekat tim gabungan segera mendapatkan ketiganya untuk memastikan apakah selamat atau tidak.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal barang dari Makassar tujuan Lembata, mengalami musibah di Laut Flores. Saat ini tim SAR dari Maumere, Kabupaten Sikka dibantu tim SAR dari Kupang tengah melakukan pencarian tiga orang awak kapal yang naas ini. Kepala SAR Kupang, Ketut Gede Ardana, ketika ditemui Pos Kupang di Makorem 161/Wira Sakti Kupang, Selasa (4/10/2016) membenarkan soal musibahnya kapal barang itu.*