POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA --- Dokter ahli forensik dari Polda NTT, Kompol dr. I Gusti Gede Dharma, A. Sp.F telah melakukan otopsi terhadap jenazah Gaspar Molan, Selasa (3/2/2015) dini hari, sekitar pukul 02.30 Wita.
Dalam otopsi tersebut, dokter memeriksa beberapa bagian tubuh, termasuk mengambil urat leher Gaspar, dibawa ke laboratorium forensik (labfor) untuk diperiksa.
Kepada Pos Kupang di ruang Kapolres Lembata, dr. Gede mengatakan, otopsi jenazah Gaspar Molan cukup lama. Sejak jenazah diturunkan dari tali gantungan dan dievakuasi ke RSUD Lewoleba, sekitar pukul 22.00 Wita, Senin (2/2/2015) malam, ia langsung melakukan otopsi.
Lantaran di RSUD Lewoleba tak ada ruang jenazah, kata Gede, proses otopsi berlangsung lama. Otopsi dimulai pukul 22.00 Wita, selesai pukul 03.00 dini hari. Otopsi itu berjalan kurang lebih lima jam.
Dikatakannya, otopsi untuk kepentingan penyidikan. Dengan demikian, hasil otopsi tidak bisa diungkapkan kepada publik. Apalagi hasil otopsi masih dibawa lagi ke laboratorium forensik untuk diperiksa lebih detail.
Gede menjelaskan, pemeriksaan tubuh korban cukup detail. Tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian Gaspar Molan. Apakah kematian Gaspar akibat pembunuhan, apakah Gaspar bunuh diri ataukah ada kecelakaan lain sehingga Gaspar tewas dengan cara tergantung pada seutas tali.
Dalam otopsi itu, demikian Gede, ia juga melakukan pemeriksaan luar dan pemeriksaan penunjang lainnya. Beberapa organ tubuh telah diambil sebagai sampel untuk pemeriksaan di laboratorium. Salah satunya, urat leher, terutama urat bekas cekikan tali saat Gaspar tewas tergantung.
Ia mengatakan, hasil otopsi dibawa ke labfor. Hanya belum bisa dipastikan, apakah pemeriksaan organ tubuh jenazah Gaspar dilakukan di labfor di Polda Bali di Denpasar atau di labfor Polda Jawa Timur di Surabaya.
Untuk diketahui, dr.Gede merupakan dokter yang beberapa waktu lalu melakukan otopsi terhadap jenazah Linus Notan. Hasil otopsi tidak diumumkan kepada publik, melainkan digunakan untuk penyidikan kasus Linus Notan yang kini sedang dilakukan penyidik Polda NTT.
Linus Notan diduga meninggal tidak wajar di kampungnya di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Linus ditemukan di bawah pohon lontar dengan wajah membentur batu. Namun wajahnya tidak mengalami luka sedikit.
Saat penyidik Polres Lembata sedang melakukan pemeriksaan, Gaspar Molan datang meminta perlindungan keamanan. Gaspar datang sendiri sekitar Oktober 2014u. Sejak saat itu, Gaspar tak pernah pulang kampung.
Sebelum akhir hayatnya, Gaspar mengeluh kepada beberapa warga asal Jontona yang kebetulan datang ke Mapolres Lembata. Kepada mereka, Gaspar pernah mengeluh bahwa ia tak pernah dikunjungi oleh anak maupun keluarganya.