Bentrok di Perbatasan RI RDTL
Warga Desa Inbate Kabupaten TTU Diberondong Senjata UPF Timor Leste dengan Jarak Tembak 5 Meter
Sementara beberapa orang warga lain yang berhadapan langsung dengan UPF di lokasi tersebut berjarak kurang dari 1 meter.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Usai ditembak oleh UPF Timor Leste, kata Paulus, masyarakat kemudian melempar batu ke arah mereka. Beberapa orang warga juga terlibat perkelahian jarak dekat dengan UPF Timor Leste.
Ia mengaku tidak merasakan sakit luar biasa usai ditembak. Paulus masih sempat menggerakkan tangannya usai peluru menembus kulitnya.
Usai ditembak, ia kemudian diantar oleh anaknya dan beberapa orang warga ke Puskesmas Inbate untuk menerima perawatan medis.
Menurutnya, tanah tersebut merupakan warisan leluhur Desa Inbate. Sejak zaman Belanda, diakui bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik warga setempat.
Selama ini, masyarakat mengolah lahan tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat menolak pembangunan patok perbatasan oleh pihak Timor Leste di atas tanah milik mereka.
"Dia melarang itu, kita tidak mau, mau jual kami punya negara, kami tidak mau. Saat itu kami sendiri. Tidak ada polisi (Indonesia), tidak ada tentara (Indonesia) "kata Paulus. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.