Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 24 Agustus 2025, "Hajaran yang Menyelamatkan"

Setiap orang pasti pernah mengalami situasi sulit: kegagalan, sakit, atau luka batin

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Adrianus Yohanes Mai SVD 

Renungan Harian Katolik
Minggu, 24 Agustus 2025
Minggu Biasa XXI – Tahun C
Bacaan Liturgi:
Bacaan I: Yesaya 66:18–21
Mazmur: Mzm. 117:1–2
Bacaan II: Ibrani 12:5–7, 11–13
Injil: Lukas 13:22–30
Oleh: Pater Adrianus Yohanes Mai, SVD

Hajaran yang Menyelamatkan

“Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan jangan putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
(Ibrani 12:5–6)

Setiap orang pasti pernah mengalami situasi sulit: kegagalan, sakit, atau luka batin yang tidak mudah dijelaskan.

Pertanyaan yang muncul adalah: Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi?

Bacaan hari ini menolong kita untuk melihat penderitaan bukan sekadar beban, melainkan kesempatan untuk dididik dan dibentuk.

Penulis Surat Ibrani menegaskan bahwa hajaran Tuhan adalah tanda kasih, bukan hukuman semata. Allah menghajar bukan untuk meruntuhkan, melainkan untuk menegakkan; bukan untuk menyakiti, melainkan untuk menyelamatkan.

Dalam terang ini, hajaran adalah proses pemurnian agar kita sungguh-sungguh hidup sebagai anak-anak Allah.

Yesus dalam Injil Lukas mengingatkan: jalan menuju keselamatan tidaklah lebar, tetapi sempit.

Masuk ke dalamnya butuh perjuangan, disiplin, dan hati yang terarah.

Hajaran Tuhan adalah jalan yang menuntun kita melewati pintu sempit itu—membentuk kita agar mampu setia hingga akhir.

Tiga Pokok Permenungan

Pertama, Hajaran adalah tanda kasih, bukan kutukan.

Sering kali kita salah paham: mengira bahwa penderitaan berarti Tuhan meninggalkan kita. Padahal justru sebaliknya. Ibrani menegaskan: “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.” 

Artinya, setiap teguran, setiap proses yang keras, adalah bukti bahwa kita tidak dibiarkan berjalan sendiri. Seperti seorang ayah yang mendidik anaknya, demikian pula Allah menyertai kita dengan kasih yang mendewasakan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved