NTT Terkini
Penutupan Pameran Pembangunan NTT BaGaYa Tahun 2025 Diserbu Pengunjung
Ia menambahkan, waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari area pameran mencapai lebih dari 20 menit akibat jalur yang padat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Suasana penutupan NTT Bagaya Pameran Pembangunan di Kota Kupang, Sabtu malam (23/8/2025), berlangsung meriah sekaligus penuh sesak.
Ribuan warga Nusa Tenggara Timur, khususnya dari Kota Kupang, tumpah ruah memenuhi arena pameran hingga akses keluar pun macet akibat ramainya pengunjung yang berdesakan untuk melihat atraksi terakhir.
Berdasarkan pantauan POS-KUPANG.COM, masyarakat mulai memadati area hiburan dan stand-stand pameran sejak pukul 18.00 WITA hingga acara berakhir.
Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme masyarakat.
Baca juga: Ramayana Kupang dan Adira Finance Kolaborasi Gelar Pameran Motor Baru & Bekas
“Pameran ini terbukti dirindukan. Lebih dari 100 ribu orang hadir selama 13 hari, dan transaksi ekonomi menembus miliaran rupiah. Ini bukti semangat NTT untuk maju bersama,” ungkap Melki, Sabtu (23/8).
Keramaian tak hanya terlihat di area panggung hiburan, tetapi juga di stand UMKM. Beberapa pedagang bahkan mengaku kehabisan stok lebih cepat dari biasanya.
“Hari ini penjualan paling banyak. Orang-orang beli makanan dan kerajinan untuk dibawa pulang, mungkin karena malam terakhir,” tutur Iis pedagang Pizza Viral.
Baya Shalima, guru SMA Negeri 1 Kota Kupang, mengaku antusias menghadiri penutupan meski harus berdesakan.
“Luar biasa sekali malam ini, saya sampai susah jalan saking ramainya orang. Tapi justru seru, suasananya penuh kegembiraan,” ujar Baya, warga Kayu Putih.
Ia menambahkan, waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari area pameran mencapai lebih dari 20 menit akibat jalur yang padat.
Hal senada disampaikan Dinayah mahasiswa Universitas Terbuka Kupang. Ia mengaku baru pertama kali melihat pameran pembangunan dengan jumlah pengunjung sebanyak itu.
“Saya datang sejak jam enam sore, sampai sekarang belum mau pulang karena masih banyak yang bisa dilihat. Memang hari terakhir pasti ramai, cuma ini sampai dempet-dempetan lama. Mau masuk atau keliling jadi agak susah karena padat,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, kepadatan pengunjung sempat menimbulkan kericuhan kecil di jalur stand pertama. Hal ini terjadi karena pengunjung keluar dan masuk menggunakan jalur yang sama sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.
Suasana semakin riuh ketika terdengar teriakan pengunjung yang meminta agar tidak didorong, ditambah tangisan bayi yang kepanasan serta amarah sejumlah warga akibat kondisi berdesakan, panas, dan berdebu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.