Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 21 Agustus 2025, Mengisi Kemerdekaan dengan Berkorban
Rasul Paulus mengajarkan jemaat bahwa ada semangat patriotisme yang keliru, yang mengejar kemerdekaan bagi diri sendiri.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 21 Agustus 2025, dengan judul Mengisi Kemerdekaan dengan Berkorban.
Aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus
demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Roma 9:1-11.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 20 Agustus 2025, Mengisi Kemerdekaan dengan Penginjilan
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Agustus 2025.
Renungan Harian Bulan Agustus 2025 ini mengusung tema Bulan Kebangsaan, Memproklamasikan Kabar Baik di Bumi Pancasila dalam Akta dan Aksi.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
WARNA BENDERA MERAH PUTIH, sang dwiwarna, memiliki makna sangat dalam bagi Indonesia. Merah lambang tubuh, putih melambangkan jiwa.
Merah bermakna keberanian mempertaruhkan darah dan nyawa melawan penjajah, putih bermakna niat suci para pejuang kemerdekaan, yang berjuang tanpa pamrih. Dua warna ini mengibarkan semangat terus
patriotisme, berjuang dan mengisi kemerdekaan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 19 Agustus 2025, Mengisi Kemerdekaan dengan Keteladanan
Pertama, patriotisme adalah semangat mencintai tanah air dan mencintai saudara sebangsa dengan niat hati yang suci.
Rasul Paulus sangat mencintai saudara sebangsa dan setanah airnya sehingga ia rela berkorban dan mempertaruhkan nyawanya demi mereka.
Ungkapan hati ini disampaikan dari perasaan dukacita dan kesedihan. Mengapa semangat mencintai saudara
sebangsa dan setanah air diungkapkan dalam kesedihan?
Ia melihat kesombongan dan kebodohan saudara-saudara sebangsa yang menolak kemerdekaan dan keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Padahal mereka lah bangsa pilihan Allah, dari mereka lah Mesias datang ke dunia tetapi mereka
menolak Mesias. Inilah yang mendukakan hati rasul Paulus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.