Sosok dan Profil
Sosok Dewi Cantika Folla, Sang Pembawa Baki yang Tegap dan Penuh Keyakinan
Detik-detik pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh 36 orang Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Kupang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Suasana khidmat sekaligus penuh warna budaya mewarnai upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Kupang, Minggu (17/8/2025).
Detik-detik pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh 36 orang Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Kupang.
Sorotan utama tertuju pada pemegang baki bendera, Dewi Cantika Folla, siswi kelas XI SMAN 3 Kupang. Dengan langkah tegap dan penuh keyakinan, ia melaksanakan tugasnya mengawal bendera pusaka hingga berkibar megah di angkasa.
Dalam wawancara usai upacara, Dewi mengaku bangga sekaligus gugup bisa terpilih sebagai pemegang bendera.
“Saya bangga tapi juga takut karena menjadi Paskibraka berarti saya memikul tanggung jawab yang besar,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Sr. Maria Marselina Lodan RVM, 25 Tahun Hidup Membiara Berkarya untuk Pendidikan
Bagi Dewi, pengalaman menjadi Paskibraka bukan sekadar tugas upacara, tetapi juga proses pembentukan pribadi.
“Bagi saya, menjadi Paskibraka berarti mempersiapkan diri menjadi pribadi yang siap, dan tugas ini bisa menjadi bekal saya di masa depan,” tambahnya.
Ia menceritakan proses seleksi hingga latihan yang panjang dan penuh tantangan, terutama melawan rasa gugup tampil di depan banyak orang.
Namun dukungan orang tua, sekolah, dan teman-teman menjadi penyemangatnya hingga hari ini.
Saat ditanya makna menjadi pemegang baki bendera, Dewi menegaskan bahwa itu adalah amanah yang sakral.
Baca juga: Sosok Sepliani Klaas, dari Rote Ndao ke Panggung Dunia Lewat Cabor Cricket
“Memegang bendera pusaka adalah tanggung jawab besar dan penuh makna. Dari pengalaman ini saya belajar tentang disiplin, kerja sama, dan kekompakan. Cita-cita saya ingin menjadi seorang Polwan, dan pengalaman ini menjadi bekal bagi saya nantinya,” jelasnya.
Menutup pesannya, Dewi berpesan kepada generasi muda untuk terus menjaga semangat kebangsaan.
“Tetap semangat, kejar cita-cita, dan jangan cepat menyerah,” katanya dengan senyum bangga.
Upacara yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Kupang, Christian Widodo, yang tampil mengenakan pakaian adat Timor Nunkolo dari Kabupaten TTS, sementara Wakil Wali Kota Serena C. Francis Kupang tampil dengan pakaian adat Manggarai.
Yang menarik, seluruh peserta upacara selain siswa sekolah yang mengenakan seragam putih merah, mulai dari ASN, hingga undangan, turut mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di NTT, menjadikan peringatan kemerdekaan kali ini semakin meriah namun tetap sarat makna kebangsaan.
Momen sakral pembacaan Teks Proklamasi dipercayakan kepada Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja yang mengenakan pakaian adat Ende, Seluruh peserta berdiri tegap menyimak setiap kata yang dibacakan.
Upacara berlangsung dengan tertib dan penuh khidmat, diakhiri dengan pengumuman juara dari lomba yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Kupang.(uge)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.