Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Agustus 2025, "Segera Bangkit Saat Jatuh, Ada Tuhan di Dekatmu"
Menolak malu, merasa bersalah jika tidak melaksanakannya. Dalam hidup spiritual merekalah yang paling siap setia untuk melaksanakan kearifan Tuhan
Renungan Harian Katolik
Sabtu, 16 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
SEGERA BANGKIT SAAT JATUH, ADA TUHAN DI DEKATMU UNTUK MENOLONG
(Yos 24:14-29; Mzm 16:1-2a.5.7-8.11; Mat 19:13-15)
"Biarkan anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga." (Mat 19:14).
Kasih mesra Tuhan kepada umat manusia tertambat pada diri anak-anak, kaum sederhana yang rendah hati. Sebab itu misteri Kerajaan Surga dinyatakan kepada mereka dan bukan kepada kaum cerdik pandai yang memiliki banyak pertimbangan yang tidak dibutuhkan untuk urusan Kerajaan Allah.
Menurut Yesus cara beriman yang tepat dan benar adalah bersikap tulus seperti anak kecil. Model beriman polos seperti anak kecil mencerninkan insan beriman yang tulus, rendah hati, orang-orang kecil, pribadi-pribadi yang mendengarkan dan mengandalkan Tuhan secara total dalam hidupnya.
Masyarakat akar rumput, kaum kecil sering tak berdaya di hadapan para penguasa, gampang dikibuli, dipermainkan dengan trik-trik busuk, modus palsu untuk kepentingan politik, ekonomi, dan demi melanggengkan jabatan politis.
Masyarakat akar rumput sering menjadi korban aneka kepentingan manusiawi belaka. Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya unfuk diberkati. Sebab anak-anak dan orang-orang kecil menerima situasi hidup dengan penuh kepolosan, apa adanya, tanpa tendensi ambisius. Mereka melakukan apapun yang diminta dari mereka.
Menolak malu, merasa bersalah jika tidak melaksanakannya. Dalam hidup spiritual merekalah yang paling siap setia untuk melaksanakan kearifan Tuhan dalam hidup. Kepada bangsa Israel, Yosua mengingatkan agar rajin beribadah kepada Tuhan. Jangan tergoda pada angan-angan akan pesona dewa-dewa yang tidak bisa menyelanatkan.
Umat Israel mendengar pemimpin mereka dan menegaskan imannya, "Jauhlah daripada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain.
Hanya kepada Tuhan saja kami beribadah." (Yos 24:16.22). Allah terpikat pada bangsa ini karena kesetiaan dan ketakwaan yang tak tergantikan kepada Tuhan Allah. Ketika mereka tersesat, segera sadar untuk kembali ke jalan yang benar dengan cara bertobat sunguh-sungguh.
Pemazmur menanggapi dalam madah pujiannya, "Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, ya Allah, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku." (Mzm 16:1-2a). Mereka percaya secara penuh kepada Tuhan.
Tuhanlah yang urus semua keperluan hidupnya seperti seorang anak kecil dalam keluarga. Inilah sikap iman yang tulen pada Tuhan.
Siap berserah pada penyelenggaraan Tuhan untuk menggapai Kerajaan Surga yaitu hidup dalam suasana syukur, selalu bersukacita, walau sering jatuh-bangun, jangan pasrah, segera bangkit dan tegar dalam iman, sebab Tuhan selalu ada untuk menolong kita anak-anak kesayangan-Nya.
Dalam kehidupan masa kini, kerendahan hati sangat perlu bagi kita, agar Tuhan meninggikan kita di masa kehidupan yang akan datang.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Sabtu/Pekan Biasa XIX/C/I, 160825)
Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Agustus 2025, "Biarkanlah Anak-anak itu Datang Kepada-Ku!" |
![]() |
---|
Renungan Katolik Jumat 15 Agustus 2025, "Yang Telah Dipersatukan Allah Tak Boleh Diceraikan Manusia" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Agustus 2025, Yang Dipersatukan Allah Tak Boleh Diceraikan Manusia |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Agustus 2025, "Dalam Yesus, Allah Barui Janjinya dengan Manusia" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 14 Agustus 2025, "Tuhanku Penuh Pengampunan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.