Bentrok Warga di Tapal Batas Ngada
BREAKING NEWS: Bentrok Warga di Tapal Batas Ngada dan Manggarai Timur, Satu Orang Terluka
Dua kelompok warga bentrok di perbatasan Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai Timur, Kamis (14/8/2025).
Laporkan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar
POS-KUPANG.COM,BAJAWA - Dua kelompok warga bentrok di perbatasan Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai Timur, Kamis (14/8/2025).
Warga yang bentrok berasal dari Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung (Ngada) dan dari Bensur, Nanga Buntal, Kecamatan Elar (Manggarai Timur).
Kedua kelompok saling lempar dan kejar-kejaran di jalan raya perbatasan. Seorang warga DesaSambinasi Barat mengalami luka di kepala.
Personel Polsek Riung dan Koramil berhasil mengendalikan situasi. Kedua kelompok berhenti menyerang.
Kapolsek Riung Ipda Martinus Riang mengatakan, pada Kamis sore situasi kembali aman.
Puluhan warga Sambinasi Barat sudah kembali ke tempat tinggal masing-masing setelah diberikan himbauan dan pengertian oleh keamanan.
“Hingga saat ini situasi sudah aman, namun petugas dari Polsek terus berada di lokasi untuk mencegah kericuhan lanjutan,” kata Martinus, Kamis (14/8) malam.
Menurut Ipda Martinus, kejadian ini bermula pada hari Senin (11/8), warga Ngada di perbatasan mendatangi tempat yang diduduki oleh warga perbatasan Manggarai Timur untuk melakukan pembersihan.
Lokasi ini, secara administratif masuk wilayah Manggarai Timur. Namun warga perbatasan Ngada mengklaim itu merupakan tanah leluhur mereka yang selama beberapa tahun di kuasai oleh warga Manggarai Timur.
Setelah mendapat informasi ada kericuhan di tapal batas, petugas Polsek langsung mendatangi lokasi. Saat tiba dilokasi tersebut, pihak Polres mengimbau agar segera laporan ke pemerintah desa jika ada respon dari warga Manggarai Timur saat mereka melakukan pembersihan di wilayah administratif Manggarai Timur itu.
Pada Kamis pagi, pihak Polsek Riung mendapatkan informasi bahwa telah terjadi penyerangan oleh warga perbatasan Manggarai Timur merespon pembersihan lahan oleh warga perbatasan Ngada.
Informasi yang masuk begitu mencekam dengan menyebut ada korban yang sudah berdarah-darah. Namun saat personel Polsek Riung yang dipimpin oleh Ipda Martinus Riang, bersama Camat Riung dan personel Koramil Riung tiba dilokasi, menemukan ada kurang lebih 150 warga Sambinasi Barat sementara berkumpul di dalam pilar wilayah Ngada.
“Pada saat kami tiba kami tidak menemukan atau melihat korban atau warga masyarakat Sambinasi Barat yang ada darah-darah yang seperti yang mereka laporkan,” ujarnya.
Namun setelah keamanan tiba dilokasi, kejadian spontan Warga Sambinasi Barat, sontak melakukan penyerangan ke pondok-pondok milik warga Manggarai Timur melewati pilar perbatasan kurang lebih 50 meter. Mereka menyerang menggunakan parang, Tombak, Batu dan Kayu menyerbu tempat tinggal warga Manggarai Timur.
Pihak keamanan terus menghalau warga Sambinasi Barat agar tidak melakukan penyerangan namun mereka terus saling lempar bahkan di depan aparat keamanan dan pemerintah kecamatan.
“Baku lempar itu sudah masuk di wilayah Manggarai Timur, mereka masuk melakukan penyerangan di warga Manggarai Timur yang berdiri di pondok,” terang Ipda Martinus.
Akibat baku lempar ini, salah satu warga Sambinasi Barat yang aksi lempar duluan kena batu di kepala yang menyebabkan luka berdarah akibat lemparan balasan dari warga Manggarai Timur.
Ipda Martinus mengatakan, perlawanan dilakukan oleh warga Manggarai Timur dengan jumlah 8 orang yang mendiami Pondok tersebut.
Situasi semakin Panas, upaya halau serangan oleh Petugas keamanan tidak digubris oleh kedua belah pihak.
“Karena melihat situasi semakin tegang, saya perintahkan anggota mencoba untuk mundur, apakah berani mereka tanpa kita, jangan sampe karena ada kita mereka maju terus, karena pada saat kita datang mereka maju, semakin mereka buat, mereka pikir kita membackup mereka,” kata Ipda Martinus.
Setelah keamanan mundur dan Pemerintah Camat, puluhan warga Sambinasi Barat spontan kembali ke dalam pilar wilayah Ngada.
“Kami kembali, karena saat kami berada di situ, mereka berani untuk menyerang warga Manggarai Timur yang ada berdiri di pondok,” kata dia.
Alhasil situasi kembali reda, warga Sambinasi Barat kembali di wilayah mereka masing-masing.
Saat sudah berkumpul di wilayah di dalam pilar wilayah Ngada, aparat keamanan memberikan pengertian dan pemahaman kepada warga yang melakukan penyerangan. Setelah itu semua warga pulang kembali ke rumah masing-masing.
Hingga kini kata Ipda Martinus kondisi kembali aman dan kondusif dan dipastikan tidak ada kegiatan lanjutan. Dan petugas juga terus melakukan pengamanan dilokasi kejadian.
Kejadian ini bukan kali pertama ungkapan Ipda Martinus, sebelum juga ada kejadian pembakaran pondok yang menjadi tempat tinggal warga Manggarai Timur.
Ia berharap agar persoalan ini biarkan pemerintah Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur yang selesaikan.
“Kami ada terus memastikan keamanan sambil memberikan himbauan Kamtibmas kepada warga agar tahan diri tidak melakukan kegiatan lanjutan, biarkan pemerintah yang selesaikan,” tutup Ipda Martinus. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Bentrok Warga di Tapal Batas Ngada
batas Ngada dan Manggarai Timur
Desa Sambinasi Barat
Kecamatan Riung
Kabupaten Ngada
Nanga Buntal
Kecamatan Elar
Manggarai Timur
Breaking News
TribunBreakingNews
Jadwal dan Tahapan Seleksi Sekolah Kedinasan 2025, Kapan Pengumuman Hasil SKD? |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Desak Polres Malaka Tetapkan Tersangka Penikaman Terhadap Anggota PSHT di Morukren |
![]() |
---|
Polri Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak, Polres Rote Ndao Salurkan 4 Ton Beras SPHP |
![]() |
---|
Kunci Jawaban dan Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Bab 2 Halaman 101 |
![]() |
---|
Pemerintah Kecamatan Tobu Gelar Aneka Kegiatan Jelang HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.