Malaka Terkini
Warga Keluhkan Pelayanan SPBU Webriamata, Petugas SPBU Dinilai Lebih Mengutamakan Tukang Tap
Namun secara mencolok, para tukang tap tampak keluar-masuk tanpa antrean dan langsung dilayani petugas SPBU.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota
POS-KUPANG.COM, BETUN - Sejumlah warga pengguna kendaraan bermotor mengeluhkan pelayanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Webriamata, Kabupaten Malaka.
Petugas SPBU dinilai tidak adil karena lebih mengutamakan tukang tap, yakni oknum yang mengisi BBM dalam jumlah besar menggunakan sepeda motor dengan tangki modifikasi, dibandingkan pengguna kendaraan biasa.
Pantauan POS-KUPANG.COM pada Jumat, (8/8/2025), menunjukkan antrean panjang kendaraan roda dua yang menunggu giliran untuk mengisi BBM.
Namun secara mencolok, para tukang tap tampak keluar-masuk tanpa antrean dan langsung dilayani petugas SPBU.
Baca juga: PMKRI Malaka Soroti Mangkraknya Pembangunan Rumah Bantuan Seroja Sejak 2022
"Kita antre sampai setengah mati, tapi kalau tukang tap datang, mereka langsung serobot dan langsung dilayani,” keluh seorang pengendara motor yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi di SPBU Webriamata dinilai semrawut. Mobil keluar masuk tanpa pengaturan yang jelas, bahkan tukang tap disebut kadang memegang sendiri nosel pengisian, seolah mengatur kerja petugas SPBU.
“Aneh betul, kami ini pengguna resmi yang ikut antre, tapi malah dianaktirikan. Mereka tukang tap datang seenaknya, diisi terus-menerus, lalu pergi dan datang lagi. Seolah mereka punya kuasa di SPBU ini,” lanjutnya.
Kekecewaan masyarakat semakin memuncak karena pelayanan yang dinilai diskriminatif.
Mereka menilai keberadaan tukang tap tidak hanya menciptakan antrean dan kemacetan, tetapi juga mengganggu ketertiban distribusi BBM subsidi.
Warga mendesak Pertamina, aparat kepolisian, dan pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap praktik tersebut.
Baca juga: Tambak Garam di Weoe Malaka yang Dikelola PT. IDK Kini Tak Lagi Beroperasi
“Kami minta Kapolsek Wewiku jangan hanya menonton. Kalau bukan polisi dan pemerintah daerah yang bertindak, siapa lagi? SPBU ini jadi sumber kemacetan dan ketidakadilan karena para tukang tap yang dibiarkan semena-mena,” tegas seorang warga lainnya.
Diketahui sebelumnya, Polres Malaka sempat menyita sejumlah jeriken dalam operasi terhadap praktik penimbunan BBM.
Namun, praktik tersebut kini kembali marak dan dilakukan secara terang-terangan.
Sesuai aturan dari Pertamina dan pemerintah, pengisian BBM subsidi menggunakan jeriken atau motor modifikasi harus diawasi ketat untuk mencegah penyalahgunaan dan penjualan kembali dengan harga lebih tinggi.
Namun, aktivitas di SPBU Webriamata justru menunjukkan pelanggaran terbuka. Petugas SPBU diduga memberi prioritas kepada tukang tap dibanding pengguna reguler, bahkan tanpa tindakan dari pihak berwenang.
Masyarakat berharap Pertamina segera mengevaluasi manajemen dan pelayanan di SPBU tersebut. Jika terbukti terjadi pelanggaran, sanksi tegas terhadap petugas wajib diberikan.
Selain itu, pemerintah daerah dan aparat penegak hukum diminta turun tangan. (ito)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Sambut HUT ke-80 RI, Warga Desa Taaba Bangun Dua Gapura Unik dari Bahan Lokal |
![]() |
---|
PMKRI Malaka Soroti Mangkraknya Pembangunan Rumah Bantuan Seroja Sejak 2022 |
![]() |
---|
Paskibraka Malaka Terus Mantapkan Latihan Sambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Tambak Garam di Weoe Malaka yang Dikelola PT. IDK Kini Tak Lagi Beroperasi |
![]() |
---|
Wabup Malaka Akan Panggil Kepala Desa yang Lolos PPPK untuk Minta Kejelasan Komitmen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.