Sabu Raijua Terkini

Angka Balita Stunting di Kabupaten Sabu Raijua Capai 23,1 Persen 

Thoby mengimbau agar para orang tua perlu perhatikan anak-anak agar tidak mengalami gizi kurang ataupun gizi buruk. 

POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua, Thoby Messakh 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, SEBA - Angka balita stunting di Kabupaten Sabu Raijua mencapai 23,1 persen atau 1.715 balita stunting.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua, Thoby Messakh saat diwawancarai POS-KUPANG. COM, Kamis (7/8/2025).

Thoby menyebut, berdasarkan paparan data stunting tahun 2024 hingga Juni 2025, balita stunting di Kabupaten Sabu Raijua meningkat 2,3 persen atau bertambah 89 balita stunting.

“Jadi untuk tahun 2024, persentase balita stunting di Kabupaten Sabu Raijua itu 20,8 persen dan per Juni 2025 angkanya sudah 23,1 persen,” kata Thoby.

Baca juga: 73 Titik Tambak Garam Milik Pemda di Sabu Raijua Tidak Beroperasi 

Terkait dengan penanganan stunting di Sabu Raijua, kata Thoby, terdapat anggaran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Yang mana, bantuan tersebut berupa makan gratis bagi ibu hamil dan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis atau hamil kek. 

“Jadi kita mendapatkan sumber daya untuk makan gratis. Untuk ibu hamil dan ibu hamil kek dan untuk pembelian makanan bagi anak anak yang berat badannya tidak naik, kita dapat intervensi dari bantuan BOK Puskesmas,” ucap Thoby.

Selain mendapatkan bantuan BOK, kata Thoby, anak anak gizi buruk juga mendapat bantuan dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah.

“Saat ini intervensi kita sementara berjalan. Anak anak ini ditimbang setiap bulan di Posyandu seperti ukur panjang badan dan berat badan juga menggunakan antropometrikit,” tuturnya. 

Thoby mengimbau agar para orang tua perlu perhatikan anak-anak agar tidak mengalami gizi kurang ataupun gizi buruk. 

“Jadi kita butuh kesadaran dari para orang tua. Tentunya dengan adanya respon dan kemauan dari masyarakat untuk memperhatikan anak anak mereka agar tetap terjaga dan tidak stunting tentunya mengurangi angka stunting kita, karena intervensi ini hanya bersifat stimulan,” pungkasnya. (mey) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved