Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 4 Agustus 2025, "Belajar Berbagi Dari yang Sediki"
Makanan tersebut cukup untuk memberi makan sekitar lima ribu orang pria, belum termasuk wanita dan anak-anak
Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar, SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Senin, 4 Agustus 2025
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney
Bil. 11:4b-15; Mzm. 81:12-13,14-15,16-17; Mat. 14:13-21
Warna Liturgi Putih
Belajar Berbagi Dari yang Sedikit
Kisah Yesus memberi makan lima ribu orang hari ini sangat interesant. Yesus mengambil lima roti dan dua ikan tersebut, menengadah ke langit, mengucap syukur, dan memecah-mecahkannya. Dia kemudian memberikan makanan itu kepada para murid-Nya untuk dibagikan kepada orang banyak.
Makanan tersebut cukup untuk memberi makan sekitar lima ribu orang pria, belum termasuk wanita dan anak-anak. Orang-orang di sekitar tempat itu dibuat semakin takjub ketika sisa roti yang dikumpulkan dari antara mereka berjumlah dua belas bakul penuh.
Mukjizat ini menunjukkan kuasa dan belas kasih Yesus, serta sebagai bukti bahwa Ia adalah roti hidup yang memelihara baik tubuh maupun jiwa.
Kisah ini mengingatkan kita akan kasih Allah yang tidak mau seorang pun kelaparan. Lima roti dan dua ikan dibuat-Nya cukup untuk makan lima ribu orang, bahkan masih ada dua belas bakul tersisa. Yang tadinya sangat sedikit, justru malah sisanya berlipat ganda.
Yang tadinya tidak mungkin (impossible) dijadikan sangat mungkin (possible). Bagi Allah tidak ada yang mustahil, semua dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dan kehendakNya sendiri. Kasih Tuhan selalu cukup.
Ini adalah simbol bahwa kasih Tuhan tidak pernah terbatas. Ketika kita berbagi, kita tidak akan kekurangan. Justru kita akan melihat bahwa berkat Tuhan akan mengalir lebih banyak dari yang kita duga.
Penginjil Matius (14: 13-21) memperlihatkan bagaimana Yesus mengajak para rasul untuk tidak mundur ketika berhadapan dengan perosalan yaitu harus memberi makan lima ribu orang. Yesus melibatkan mereka semua untuk karya ini secara bersama demi mengatasi persoalan yang besar ini.
Yesus sendiri yang langsung mengambil prakarsa untuk menggandakan roti dan ikan. Para murid hadir dan menyaksikan hal itu. Dua belas bakul menjadi tanda keberlimpahan karena mereka ikut berperan dan bersyukur atas apa yang sudah diterima.
Dari kisah injil ini, kita bisa belajar beberapa hal. Pertama, Iman dan rasa percaya kepada Tuhan. Mukjizat ini mengajarkan pentingnya memiliki iman kepada Tuhan.
Meskipun murid-murid Yesus awalnya ragu dengan jumlah makanan yang sedikit, Yesus menunjukkan bahwa dengan iman, hal-hal yang tampaknya mustahil bisa terjadi.
Kedua, kita bisa belajar bahwa dengan berbagi, kita tidak akan pernah kekurangan atau kehabisan. Justru berbagi itu akan mendatangkan kelimpahan. Bukan soal jika ingin mendapat banyak maka berilah banyak, tetapi memberi dengan ketulusan dan keiklasan. Langkah pertama bukan supaya mendapat sesuatu, tetapi memberi sesuatu dengan tulus iklas.
Kita juga belajar tentang kekuatan dalam keterbatasan. Seringkali orang putus asa karena merasa tidak mampu berbuat banyak atau memberi banyak kepada orang lain.
Ketika dia mempunyai sedikit, maka dia berpandangan tidak bisa berbuat apa-apa. Lima roti dua ikan menjadi daya dorong kita bahwa walaupun punya sedikit, tetapi kita bisa berbuat banyak.
Renungan Harian Katolik Senin 4 Agustus 2025, "Lima Roti dan Dua Ekor Ikan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 3 Agustus 2025, "Rakus dan Tamak Harta Fana Membuat Hidup Tersesat" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 3 Agustus 2025, "Orang Kaya yang Bodoh" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 3 Agustus 2025, "Waspadalah Terhadap Segala Ketamakan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 3 Agustus 2025: Keserakahan dan Kesia-siaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.