Timor Tengah Utara Terkini
Pemerintah Desa Batnes Gelar Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Kader Posyandu dan KPM
Pemerintah Desa Batnes melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan pemberdayaan perempuan kader Posyandu dan Kader KPM.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pemerintah Desa Batnes melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan pemberdayaan perempuan kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Aula Kantor Desa Batnes, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) NTT.
Pelatihan dan penyuluhan ini berkaitan dengan peningkatan kapasitas kader Posyandu dan KPM dalam menangani stunting Desa Batnes.
Pemdes Batnes menghadirkan pemateri dari Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten TTU, Yani Irawati. Kegiatan ini dihadiri Kader Posyandu, KPM, Kepala Desa, perangkat desa, dan Ketua BPD.
Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten TTU, Yani Irawati, mengatakan, kegiatan ini juga mencakup kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat perihal penanganan masalah stunting. Saat ini masalah stunting menjadi salah satu masalah utama di Desa Batnes.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut mereka mampu pemantauan dan menindaklanjuti hasil pemantauan tumbuh kembang anak melalui konseling ataupun konsultasi kepada sasaran.
"Supaya masyarakat itu diedukasi dan mereka bisa menjalankan perilaku hidup sehat yang bisa berdampak pada kesehatan anak mereka," ucapnya, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Di sisi lain, pelatihan dan penyuluhan ini dilaksanakan agar di dalam RKPDes bisa dialokasikan anggaran untuk upaya penurunan angka stunting. Berdasarkan data, stunting di Desa Batnes mencapai 30 kasus.
Selain itu, dalam upaya penurunan angka stunting ini, Pemdes Batnes bisa berkolaborasi dan berkonsultasi dengan puskesmas, dan Dinas PMD Kabupaten TTU.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dan KPM dalam pencegahan stunting dan memberdayakan mereka dalam menangani masalah kesehatan dan gizi
"Dan juga bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi di Desa Batnes," kata dia.
Yani menegaskan, Pemdes Batnes juga wajib memberikan perhatian serius terhadap keluarga beresiko stunting seperti pengalokasian anggaran untuk kegiatan PMT maupun kegiatan lainnya.
Sementara itu KPM Desa Batnes, Veronika Tefnai mengaku senang bisa mengikuti pelatihan dan penyuluhan ini. Pasalnya, pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemdes Batnes membantu mereka memahami dan melakukan pengisian format secara manual.
"Sehingga melalui kegiatan ini dapat menambah ilmu dan wawasan saya sebagai KPM," pungkasnya. (bbr)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.