Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 31 Juli 2025, Pendidikan Berpusat Kepada Kristus
Seseorang dengan pengetahuannya yang banyak dan penuh sama sekali tidak memiliki pengetahuan apapun, jika ia tidak berada di dalam Kristus.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis (31/7/2025), dengan judul Pendidikan Berpusat Kepada Kristus.
Hati-hatilah supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Kolose 2:6-15.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 30 Juli 2025, Kejarlah Hikmat
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli 2025.
Renungan Harian Bulan Juli 2025 ini mengusung tema Pendidikan Kristen, berakar dalam pengajaran, berbuah dalam tindakan.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
KITAB KOLOSE memuat inti pengajaran iman Kristen yang berpusat kepada keutamaan Kristus di dalam seluruh aspek hidup, karena di dalam pribadi Kristus berdiam secara penuh seluruh karakter Allah.
Bagaimana dengan pengetahuan yang diajarkan tanpa pengenalan akan Yesus Kristus? Inilah yang disebutkan rasul Paulus sebagai filsafat yang kosong dan palsu.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 29 Juli 2025, Kebenaran Tunggal
Pertama, kata “filsafat” memiliki makna “mencintai” (philos) “hikmat” (sophia). Dalam surat kepada jemaat Kolose, rasul Paulus sering menggunakan kata hikmat (sophia, 1:9, 28; 2:3; 3:16; 4:5).
Mencintai hikmat, filsafat, sebenarnya hal yang baik, tetapi tanpa Kristus maka segala hikmat yang ada dalam filsafat tampak penuh, tetapi sebenarnya kosong.
Seseorang dengan pengetahuannya yang banyak dan penuh sama sekali tidak memiliki pengetahuan apapun, jika ia tidak berada di dalam Kristus.
Di luar Kristus, tidak ada apapun yang baru, semuanya lama dan hanya mengulang pengetahuan dan tradisi yang sudah ada, yang datang dari pengalaman dan kekaguman kepada diri manusia sendiri, yang tidak tunduk dan memuliakan Allah Pencipta.
Kedua, mengenal dan mencintai hikmat hanya bisa terjadi jika dimulai dengan mengenal dan mencintai Kristus sebagaimana yang dinyatakan di dalam Alkitab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.