Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 27 Juli 2025, Mendidik dalam Kebenaran
Tidak ada perintah, tanpa disertai kasih; tidak ada ketaatan tanpa kasih. Jika sebuah perintah diberikan tanpa kasih, ia akan menindas.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu (27/7/2025), dengan judul Mendidik dalam Kebenaran.
Siapa yang tinggal di dalam ajaran Kristus, ia memiliki Bapa maupun Anak.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab 2 Yohanes 1:4-11.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 26 Juli 2025, Hanya Ada Satu Kebenaran
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli 2025.
Renungan Harian Bulan Juli 2025 ini mengusung tema Pendidikan Kristen, berakar dalam pengajaran, berbuah dalam tindakan.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
TIDAK ADA KEBENARAN RELATIF, yang bergantung kepada ukuran dan standar masing-masing. Kebenaran sejati bersifat tunggal.
Hal inilah yang diajarkan dan ditegaskan oleh rasul Yohanes dalam suratnya kepada jemaat.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 25 Juli 2025, Ajarkanlah Kami, Dari Karya-Mu
Ia tahu bahwa ada banyak persepsi tentang kebenaran, Kristus, dan dwinatur yang ada pada-Nya sebagai manusia sejati dan sebagai Allah sejati.
Ada anggota jemaat yang melangkah keluar dari kebenaran sejati tentang Kristus, ketika mereka berusaha membangun kebenaran menurut pengertian sendiri.
Pertama, kebenaran tentang Kristus tidak bergantung kepada pemikiran dan pengertian manusia, karena jika demikian, maka Kristus bukan lagi kebenaran tetapi hanya obyek salah satu kebenaran.
Kebenaran Kristus adalah ajaran untuk berpegang pada perintah Allah Bapa, taat kepada Allah Bapa, dan keduanya didasarkan kepada kasih kepada Allah Bapa.
Tidak ada perintah, tanpa disertai kasih; tidak ada ketaatan tanpa kasih. Jika sebuah perintah diberikan tanpa kasih, ia akan menindas.
Jika ketaatan diwujudkan tanpa kasih, ia hanya kepura-puraan atau kemunafikan. Di dalam kebenaran tidak ada kemunafikan.
Tidak ada berpura-pura baik, padahal menyesatkan. Inilah ajaran Kristus.
Kedua, bagaimana orang Kristen hidup menurut kebenaran? Rasul Yohanes mendidik jemaat untuk memegang ajaran Kristus.
Selanjutnya dengan dasar ajaran Kristus, maka jemaat diharapkan dapat bersikap kritis terhadap berbagai ajaran lain yang tampaknya benar karena mengandalkan rasio manusia, tampak masuk akal, tetapi sebenarnya sesat.
Jemaat harus kritis dan menyatakan standar sesat ialah jauh dari ajaran Kristus. Sikap kritis jemaat sangat dibutuhkan agar tidak mudah disesatkan, tetapi sebaliknya akan menjauhkan diri mereka dari para penyesat.
Adalah percuma kita mengetahui kebenaran sejati, tetapi dalam praktek hidup sehari-hari demi menjaga relasi nyaman, kita berkompromi atas nama toleransi palsu, mendua hati demi menghindari perbedaan.
Rasul Yohanes dengan keras mengatakan “jangan menerima dia”, bukan berarti menjadi musuh dan membenci secara sembarangan, tanpa cinta kasih, melainkan menyatakan kebencian terhadap penyesatan, karena cinta kasih kepada Kristus dan kebenaran-Nya. Amin!
Kebenaran Sejati tidak memerlukan konfirmasi manusia. (*)
Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Renungan-harian-Kristen-1-Juli-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.