Breaking News

Wawancara Eksklusif

Wawancara Ekslusif - Kepala SMPN 8 Kupang: Sudah Ada Keluhan Makanan Basi Sejak Minggu Lalu 

Baik mungkin lewat kesempatan ini kita bisa memberikan penjelasan kepada semua pihak bahwa kami di SMP 8 itu masih dugaan

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RICHIE
PODCAST - Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Th. Roslin S. Lana dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton bersama host jurnalis Pos Kupang, Ryan Nong dalam Podcast Pos Kupang, Kamis, (24/7/2025). 

Dari data yang kami peroleh yang kami larikan ke rumah sakit itu sekitar 140 dan pada saat ini yang masih ada di rumah sakit SK Lerik sebanyak 15 anak. 


Apakah setelah hari Selasa ada penambahan keluhan?


Iya. Kemarin pagi ada tiga anak yang sudah dipulangkan dari rumah sakit Mamami tetapi masih ada keluhan yang sama maka orang tua melarikan ke rumah sakit sekitar jam 11.

Kemudian pada sore hari masih ada dua anak sekitar jam 3 dan setengah empat dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan muntah dan sakit perut kemudian sekitar setengah lima sore satu orang anak atas nama Leonard Leoanak itu juga dilarikan oleh orang tuanya ke rumah sakit dengan keluhan mual dan muntah serta sakit perut.

Sebagai kepala sekolah saya bertanggung jawab terhadap anak-anak itu, saya mohon maaf bahwa ini adalah kejadian luar biasa di luar dugaan kami. 

Kemudian saya meminta kepada orang tua untuk bekerjasama membantu anak-anak untuk segera dilarikan ke rumah sakit dan respon orang tua pada umumnya positif tapi ada satu dua orang tua yang marah kami di sekolah dan suara yang mereka teriakkan itu adalah hentikan bantuan makanan bergizi gratis itu dan menuntut kepada saya untuk menghentikan tetapi jawaban saya adalah program nasional kita tidak bisa menghentikan secara sepihak, mari kita duduk bersama untuk merefleksi dan mengevaluasi untuk perbaikan kedepan. 


Sejak Februari sampai Juli (sebelum kejadian) apakah ada keluhan dari orang tua atau guru terkait program ini? 


Minggu lalu itu ada keluhan dari anak-anak bahwa sayurnya basi, itu pada hari Kamis dan mereka mengembalikan ompreng itu dengan mengatakan, "ibu katong sonde bisa makan karena sayur basi". Dalam SOP itu jika terdapat makanan rusak atau basi pihak sekolah bisa menghubungi dapur dan pada saat itu saya menghubungi untuk tidak usah diganti. 

Di sekolah hubungan dengan dapur (penyedia MBG) seperti apa? 


Itu tadi, sesuai dengan SOP yang kami tanda tangan itu bahwa kalau ada makanan yang rusak atau basi segera dilaporkan sementara pada hari Senin itu guru tahu bahwa ada makanan yang rusak dan basi tapi saya tidak mendapat laporan.

Pada hari Selasa itu baru saya dapat laporan bahwa ibu, kemarin itu sayurnya asam. Saya tanya menunya apa, jawabannya ada nasi putih, ada daging sapi, kata mereka rendang, kemudian ada sayur bunga pepaya dan buncis, yang lain bilang kacang panjang, buncis dan wortel kemudian tahu serta buahnya itu sebagian mendapat melon sebagian mendapat pisang. 


Apakah dalam satu hari menu untuk 1.050 orang itu sama atau dari SPPG ada pembedaan menu?


Saya tidak bisa sampaikan itu karena kami punya tugas itu hanya mendistribusikan kami tidak diberi tahu bahwa hari ini menu a, b, c, tidak.

Beberapa waktu yang saya sempat pantau itu memang ada perbedaan tetapi pada hari kejadian hari Senin itu hampir dipastikan menunya sama, bedanya hanya di buah, pisang dan melon. 


Apakah sekolah pernah ada koordinasi untuk melihat dapur? 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved