Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 20 Juli 2025, Setia Mengembangkan Potensi 

Tetapi uang mina hanyalah obyek. Pokok ajaran utama dari perumpamaan ini adalah sikap hamba terhadap tuan pemilik uang mina. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Minggu 20 Juli 2025, Setia Mengembangkan Potensi 
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Juli 2025. Renungan Harian Kristen Minggu 20 Juli 2025, Setia Mengembangkan Potensi. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu (20/7/2025), dengan judul  Setia Mengembangkan Potensi. 

Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Lukas 19:11-27. 

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 19 Juli 2025, Mendidik Anak Mengasihi Tuhan 4

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli 2025.

Renungan Harian Bulan Juli 2025 ini mengusung tema Pendidikan Kristen, berakar dalam pengajaran, berbuah dala, tindakan.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

MANUSIA DAPAT BERMEGAH karena apa yang dimilikinya. Tetapi firman Tuhan mengingatkan agar jangan orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, orang kuat karena kekuatannya, dan orang kaya karena kekayaannya. 

Orang yang mau bermegah haruslah bermegah karena memahami dan mengenal Tuhan (Yer 9:23-24). Sebab dari Tuhanlah datang semuanya itu, yakni kebijaksanaan, kekuatan, dan kekayaan. 

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 18 Juli 2025, Mendidik Anak Mengasihi Tuhan 3 

Pertama, dalam pengajaran Tuhan Yesus ketika berada di rumah Zakheus, Ia mengangkat topik “Penghakiman Yang Akan Datang”, melalui perumpamaan uang mina. Kita biasanya berfokus kepada uang mina. 

Tetapi uang mina hanyalah obyek. Pokok ajaran utama dari perumpamaan ini adalah sikap hamba terhadap tuan pemilik uang mina. 

Yesus menggambarkan diri-Nya akan segera mengakhiri tugas di dunia dan akan kembali memerintah di dalam KerajaanNya. Kelak Ia akan datang kembali untuk menghakimi. 

Dalam perumpamaan ini, ada sepuluh orang yang dipilih untuk mengelola uang mina milik sang raja, sampai nanti ia datang kembali. 

Saat sang raja datang kembali, ia meminta pertanggungjawaban dari sepuluh orang itu. 

Hanya dua orang yang didapati sebagai hamba yang baik dan kepada mereka diberikan penghargaan berupa kekuasaan.

Sedangkan hamba-hamba yang lain, tidak mendapatkan apapun. 

Kedua, kedua hamba yang setia ini menunjukkan rasa hormat mereka yang tulus kepada sang raja. 

Bukan rasa hormat kepada uang mina. Sedangkan hamba yang lain sama sekali tidak ada rasa hormat dan takut kepada sang raja.

Mereka bahkan berpikir sang raja tidak berhak menuntut apa pun dari mereka. Tidak ada perasaan memiliki dan bersyukur atas tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan. 

Sekali lagi ini bukan tentang uang, tetapi mental atau sikap hati dalam mengelola uang milik raja.

Potensi diri kita dinilai bukan dari uang yang kita miliki dan kembangkan, namun dari apakah ada hikmat untuk mengelolanya ataukah tidak. 

Jangan mengukur potensi diri dari uang dan keberhasilan materi, tetapi dari kemampuan memanfaatkan hikmat yang diberikan Allah, sehingga kita tidak menjadi sombong, serakah, ataupun menjadi masa bodoh. Amin! 

Tuhan memberi potensi dalam diri kita. Ia menginginkan yang terbaik dari diri kita.

Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved