Ende Terkini

Kisah Warga yang Mengais Rezeki di Area Longsoran Jalan Trans Flores Ende-Maumere

Kehadiran para pemilik lapak jualan ini sangat membantu para pengguna jalan yang sedang antre.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
LAPAK JUALAN - Lapak jualan milik Theresia Juita di Desa Roa, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende yang berlokasi dekat pekerjaan galian longsoran di wilayah itu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Bencana longsor atau pekerjaan galian longsoran yang kerap terjadi di ruas jalan Trans Flores Ende-Maumere bagi pengguna jalan mungkin menjadi musibah dan mengganggu perjalanan.

Pasalnya, puluhan kendaraan roda dua dan roda empat baik dari arah Ende menuju Maumere atau sebaliknya harus antre berjam-jam di beberapa titik yang sedang terjadi longsor ataupun sedang ada pekerjaan galian longsoran.

Namun, bencana longsor atau pekerjaan galian longsoran berkah bagi warga yang tinggal di daerah-daerah yang kerap terjadi longsor seperti di Desa Roa, Kecamatan Detusoko ataupun di Desa Bokasape Timur, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.

Mereka memanfaatkan antrean puluhan kendaraan bahkan ratusan kendaraan dari dua arah untuk membuka lapak-lapak jualan makanan dan minuman ringan bagi para pengendara yang sedang antre.

Kehadiran para pemilik lapak jualan ini sangat membantu para pengguna jalan yang sedang antre.

Baca juga: RS Santo Antonius Jopu Turun Kelas, Berusaha Bangun Kepercayaan Masyarakat Ende

Sembari menunggu jadwal buka jalan, para pengguna jalan ini menikmati makanan dan minuman ringan yang dijajakan warga setempat karena rata-rata lokasi longsor atau lokasi pekerjaan galian longsoran agak jauh dari permukiman.

Iwan, salah satu pengguna jalan yang sedang mengantre di Desa Roa, Kecamatan Detusoko, menyampaikan kisahnya bahwa ini sangat terbantu dengan kehadiran para penjual di lokasi antrean.

"Kita bisa beli makanan atau minuman ringan sambil tunggu antrean buka, bisa duduk nongkrong sambil ngopi jadi tidak bosan menunggu," kata Iwan yang hendak menuju Kota Maumere, Sabtu (19/7/2025) siang.

Sementara itu, Theresia Juita, salah satu pemilik lapak yang berjualan di sekitar lokasi antrean sejak beberapa Minggu terakhir, dirinya bersama sang suami sudah membuka lapak di Desa Roa, Kecamatan Detusoko.

Ia mengaku, penghasilan yang mereka dapatkan lumayan baik karena banyak pengendara yang sambil menunggu jam buka antrean membeli makanan dan minuman.

Baca juga: Beli Obat di Luar RSUD Ende, Wabup Domi Mere Tegaskan Rumah Sakit Harus Ganti Uang Pasien

"Setiap hari ramai, apalagi kalau hari Jumat dan Sabtu itukan orang pulang ke Maumere atau ke Ende, jadi ramai sekali disini, penghasilan kami juga lumayan, setiap hari kami jualan disini dari pagi sampai sore sudah tidak antre lagi baru kami pulang," kata Theresia. 

Meski demikian, kata dia, penghasilan yang mereka dapatkan setiap hari tidak menentu berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta tergantung jumlah kendaraan yang antre di lokasi dekat lapak mereka.

Yang berjualan di sekitar lokasi antrean di Desa Roa, Kecamatan Detusoko bukan hanya Theresia tetapi terdapat puluhan lapak jualan. (Bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved