Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 14 Juli 2025, Fokus Total Pada Tuhan

Memilih menjadi atau mengikuti Tuhan mesti total dengan hati yang bebas dan penuh kedamaian.

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
RENUNGAN KATOLIK- Pater Fransiskus Funan Banusu SVD menyampaikan Renungan Katolik, Senin 14 Juli 2025. 

Oleh :  Pater Fransiskus Funan Banusu SVD

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Senin 14 Juli 2025 dari Pater Fransiskus Funan Banusu SVD merujuk pada Bacaan I: Kel 1:8-14.22; Mzm 124:1-3.4-6.7-8; Mat 10:34-11:1.

"Barang siapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku tidak layak bagi-Ku. Dan barang siapa mengasihi putranya atau putrinya lebih daripada-Ku, tidak layak bagi-Ku." (Mat 10:37). 

Memilih menjadi atau mengikuti Tuhan mesti total dengan hati yang bebas dan penuh kedamaian.

Tugas perutusan sebagai orang Kristen harus diterima dan dilaksanakan dengan sukacita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 Juli 2025: Menjadi Sesama Karena Digerakkan Belas Kasih

Fokus dan Mengandalkan Kekuatan Tuhan dalam seluruh hidup kita. Segala sesuatu yang kita lakukan dibuat dalam atau atas nama Tuhan.

Dengan demikian berkat Tuhan tiada hentinya mengalir dalam diri kita dan juga kepada siapa saja yang kita layani. 

"Barang siapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya." (Mat 10:42). 

Kita fokus pada Tuhan, melaksanakan tugas-tugas dengan semangat iman dan terus setia, sabar dalam menghadapi tantangan yang dijumpai.

Terus bergembira sebab Tuhan selalu dekat dan tak jauh dari kita, sekali pun kita berada dalam situasi kekejaman atau persoalan hidup berat yang tak tertahankan. 

Di Mesir, Bangsa Israel terjebak dalam nestapa hidup kelam.  Mereka ditindas, kerja paksa bahkan Firaun dengan kebijakkannya yang tidak sangat tidak manusiawi hendak memusnahkan bangsa ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 Juli 2025, "Siapakah Sesamaku Manusia?"

Ini titahnya terhadap bangsa Ibrani, "Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. 

Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup." (Ul 1:22). Apakah dalam situasi hidup yang amat sangat suram seperti ini, Allah menjauh dan tidak peduli pada umat-Nya? Dalam kondisi ketertindasan ini, justru bangsa Israel berkembang makin banyak. 

Hal ini terjadi karena berkat dan kasih karunia Allah selalu menyertai mereka. Maka Pemazmur menanggapi dalam madah pujiannya, "Jikalau bukan Tuhan yang memihak pada kita, - biarlah Israel berkata demikian, - jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita." (Mzm 124:1-3). 

Allah selalu menyertai siapa pun yang beriman, fokus dan mengandal-Nya. Dalam Diri Yesus, kasih Allah sungguh nyata dalam hidup kita. Beranikah kita menyerahkan diri secara total kepada-Nya? Komitmen untuk fokus pada Tuhan dalam iman sangat dibutuhkan dari keputusan bebas kita sendiri. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved