Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 13 Juli 2025, Hikmat dan Karakter: Pondasi Pendidikan Kristen

Pertama, bebal merupakan penyakit kronis, orang tidak menyadari bahwa dirinya ada dalam kondisi yang tidak baik dan akan memburuk.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Minggu 13 Juli 2025, Hikmat dan Karakter: Pondasi Pendidikan Kristen
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Juli 2025. Renungan Harian Kristen Minggu (13/7/2025), dengan judul Hikmat dan Karakter: Pondasi Pendidikan Kristen. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu (13/7/2025), dengan judul Hikmat dan Karakter: Pondasi Pendidikan Kristen. 

Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Pengkhotbah 10:1-20. 

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 12 Juli 2025, Hikmat, Pengertian, dan Pengetahuan 

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli 2025.

Renungan Harian Bulan Juli 2025 ini mengusung tema Pendidikan Kristen, berakar dalam pengajaran, berbuah dala, tindakan.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

ALKITAB PENGKHOTBAH dikenal sebagai kitab pengajaran. Pasal 10 ini,
Pengkhotbah dengan tegas dan berani menggambarkan keadaan orangorang yang bodoh sebagai orang-orang yang lamban, malas, tidak ada respons dan inisiatif.

Hati mereka menginginkan banyak hal, tetapi tidak melakukan apapun untuk mendapatkannya. Mereka ini disebut bebal, (Inggris: sloth).

Pertama, bebal merupakan penyakit kronis, orang tidak menyadari bahwa dirinya ada dalam kondisi yang tidak baik dan akan memburuk.

Pengkhotbah menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang memiliki kuasa tetapi tidak melakukan apa pun dengan kekuasaan untuk mendatangkan hasil yang lebih baik.

Mereka hanya menikmati kenyamanan, makan-minum sesuka hati, berbicara sesuka hati, lalu merasa lelah. Walaupun mereka memiliki jabatan atau kekuasaan tetapi tidak berguna sama sekali, ibarat memiliki kapak di
tangan tetapi tumpul karena tidak pernah diasah. Mereka menjadi ancaman bagi banyak orang yang harus dipimpin, karena di tangan mereka kekuasaan.

Kedua, Pengkhotbah mengajak untuk belajar dari orang-orang yang memegang kekuasaan tetapi hatinya bebal. Mereka mungkin tampak sibuk tetapi demi menikmati kenyamanan.

Sementara orang-orang berhikmat tidak memiiki kekuasaan namun mereka rajin melakukan pekerjaannya dan mengejar apa yang mereka inginkan dengan bekerja.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved