Sosok dan Profil

Profil Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN Tahun 2011 yang Datang Dari Anak Miskin 

Sosok Dahlan Iskan merupakan wartawan yang pernah menjabat Menteri BUMN tahun 2011

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Instagram @dahlaniskan19
Dahlan Iskan Anak Miskin yang bisa jadi Menteri BUMN 

POS KUPANG.COM -- Sosok Dahlan Iskan merupakan wartawan yang pernah menjabat Menteri BUMN tahun 2011 .

Namun  siaa sangan masa kecil  pendiri dan pimpinan salah satu perusahan media besar di Indonesia itu datang dari anak miskin .

Inilah profil Dahlan Iskan yang kembali menuai sorotan publik. Nama Dahlan Iskan selama ini dikenal luas di Indonesia sebagai tokoh media dan mantan Menteri BUMN.

Sebelum menduduki jabatan itu, Dahlan Iskan melalui perjalanan hidup penuh kerja keras dan tekad baja. Hingga akhirnya, ia berhasil mencapai panggung nasional.

Ingin tahu lebih jauh tentang sosoknya? Simak profil Dahlan Iskan yang dirangkum dari Tribunnews.com dan Kompas.com, Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Wisata NTT,   5 Air Terjun Cantik di Sumba Wajib Kunjungi Saat Liburan ke Sumba

Profil Dahlan Iskan

Profil Dahlan Iskan bermula dari kehidupan sederhana di sebuah desa kecil bernama Bukur, di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Ia lahir pada 17 Agustus 1951 dari keluarga sangat miskin.

Semasa kecil, Dahlan hanya memiliki satu celana pendek, satu sarung, dan satu baju. Meski hidup dalam keterbatasan, suasana religius yang kuat di desanya membentuk karakter spiritual dan mentalitas tangguh sejak dini.

Pendidikan awalnya dimulai di SDN Bukur, Jiwan, Madiun. Ia melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan.

Kemudian, ia sempat melanjutkan ke Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel cabang Samarinda. Namun, ia lebih tertarik dengan aktivitas organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia. Kuliahnya pun tidak diselesaikan karena minatnya lebih besar pada dunia jurnalistik.

Kariernya dimulai tahun 1972 sebagai wartawan di surat kabar Mimbar Masyarakat. Tiga tahun kemudian, Dahlan bergabung dengan majalah Tempo.

Tahun 1982 menjadi titik balik besar dalam profil Dahlan Iskan. Ia dipercaya memimpin surat kabar Jawa Pos yang saat itu hampir bangkrut.

Baca juga: Wisata NTT,  7 Kampung Adat  yang Eksotik di Sumba Tengah Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Sumba

Di tangannya, Jawa Pos berubah drastis. Oplah yang tadinya hanya 6.000 melonjak menjadi 300.000 hanya dalam waktu lima tahun.

Ia menerapkan strategi bisnis media yang agresif dan modern. Kesuksesan ini membuatnya membentuk Jawa Pos News Network (JPNN), jaringan media yang menjangkau banyak daerah di Indonesia.


Tidak berhenti di media cetak, ia juga membangun Graha Pena di Surabaya dan kemudian di Jakarta. Ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV dan menjajal sektor teknologi dengan membangun Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

Di bidang kelistrikan, ia mendirikan perusahaan listrik swasta sebelum akhirnya diangkat menjadi Direktur Utama PLN pada 2009. Di posisi ini, ia menggagas proyek ambisius pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 100 pulau wilayah timur Indonesia. Reputasinya sebagai pemimpin yang inovatif dan cepat bergerak membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkatnya sebagai Menteri BUMN pada 2011.


Sebagai Menteri BUMN, Dahlan dikenal dengan pendekatan kerja langsung ke lapangan. Ia menolak gaya birokratis yang kaku. Di masa jabatannya dari 2011 hingga 2014, ia mendorong reformasi di berbagai BUMN dan memotong jalur birokrasi yang dianggap menghambat efisiensi.

Setelah tak lagi menjabat menteri, profil Dahlan Iskan tidak lantas meredup. Ia mendirikan DISWAY, sebuah platform media digital yang memuat tulisan-tulisan tajam, reflektif, dan inspiratif dari pengalamannya sendiri.

Gaya tulisannya lugas dan membumi. DISWAY menjadi wadah baru baginya untuk tetap menjangkau publik.

Meski usianya telah melewati 70 tahun, energi dan semangatnya tetap menyala. Ia pernah menjalani transplantasi hati di China dan berhasil sembuh. Pengalaman itu ia tuangkan dalam tulisan, yang kemudian memberi semangat hidup bagi banyak orang.

Baca juga: Wisata NTT, Inilah 10 Tempat Wisata di Alor yang Wajib Dikunjungi,Ada Spot Snorkeling di Laut Jernih

Profil Dahlan Iskan ini menunjukkan bahwa kemiskinan bukanlah takdir yang abadi, asalkan seseorang memiliki tekad dan semangat belajar yang tinggi. Kini, Dahlan Iskan tetap menulis setiap hari.

Ia aktif berbagi pemikiran melalui platform digital, memberi komentar tajam tentang isu nasional, sekaligus menyemangati generasi muda agar tak takut bermimpi besar. (*)

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian artikel ini sudah tayang di Grid.ID  

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved