NTT Terkini

PLN Gandeng BPBD Gelar Simulasi Tanggap Darurat Hadapi Bencana

Kegiatan yang berlangsung di area kantor PLN ULPL Atambua, Senin (30/6/2025) lalu ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Penyampaian materi oleh Tim BPBD Kabupaten Belu saat kegiatan simulasi. 

POS-KUPANG.COM - PT PLN (Persero) Unit Layanan Pusat Listrik (PLN ULPL) Atambua bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belu menyelenggarakan Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). 

Kegiatan yang berlangsung di area kantor PLN ULPL Atambua, Senin (30/6/2025) lalu ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan serta wujud nyata komitmen PLN terhadap keselamatan kerja dan perlindungan aset serta sumber daya manusia.

Simulasi ini diikuti oleh seluruh pegawai PLN ULPL Atambua, tim teknis, serta perwakilan BPBD Kabupaten Belu. Tujuannya jelas, yakni memberikan pelatihan nyata mengenai prosedur evakuasi saat gempa bumi dan mengajarkan teknik-teknik dasar P3K. Ini adalah bagian dari upaya mitigasi bencana di lingkungan kerja sektor energi dan kelistrikan yang krusial.

Ilham Rasyid Sagara, Manager PLN ULPL Atambua, menegaskan kegiatan ini adalah bentuk komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja dan perlindungan terhadap aset serta sumber daya manusia.

"Sebagai penyedia layanan kelistrikan, kami menyadari pentingnya memiliki sistem tanggap darurat yang kuat. Kerja sama dengan BPBD ini sangat penting untuk memastikan seluruh personel memahami peran dan prosedur yang harus dilakukan dalam situasi darurat," jelasnya.

Baca juga: Jadi Desa SuperSUN Pertama di Sumba, PLN Lakukan Survei Lokasi

Apresiasi tinggi disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Belu, Vincent K. Laka, ST, atas inisiatif PLN ULPL Atambua dalam membangun budaya tanggap bencana di sektor infrastruktur vital.

"Kami sangat mengapresiasi PLN ULPL Atambua yang telah berkomitmen untuk membangun budaya tanggap bencana. BPBD Kabupaten Belu berkolaborasi dengan PLN ULPL Atambua melaksanakan kegiatan sosialisasi, simulasi, dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM serta sarana/prasarana. Ini bertujuan untuk mendukung dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, serta menjamin Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana apapun yang terjadi dilaksanakan secara terkoordinasi dan terpadu di Kabupaten Belu," ungkapnya. 

Vincent menambahkan harapannya agar simulasi ini menciptakan sinergi kuat antara sektor pemerintah dan swasta dalam membangun sistem mitigasi bencana yang efektif.

Simulasi dimulai dengan skenario terjadinya gempa bumi saat jam kerja, di mana seluruh peserta segera melakukan evakuasi mandiri ke titik kumpul yang telah ditentukan. Selanjutnya, tim BPBD memberikan pelatihan P3K yang komprehensif, mencakup penanganan korban luka ringan, teknik CPR (bantuan napas buatan), hingga prosedur pembidaian pada korban patah tulang. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pemaparan materi singkat tentang potensi bencana di wilayah Belu, penggunaan alat keselamatan, dan pentingnya sistem peringatan dini (early warning system) untuk mengantisipasi dampak bencana.

F. Eko Sulistyono, General Manager PLN UIW NTT, menekankan pentingnya simulasi tanggap darurat untuk dilaksanakan.

"Simulasi tanggap darurat itu penting untuk dilaksanakan secara rutin, untuk selalu me-_refresh_ kembali kompetensi, semua kesiapan tim dan peralatan agar selalu siap siaga dan siap pakai. Karena bencana itu muncul secara tiba-tiba dan kita harus siap untuk mengantisipasi semuanya," ujarnya.

Eko juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD Kabupaten Belu atas kolaborasi ini.

"Kami atas nama Manajemen PLN NTT menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD Kabupaten Belu yang telah bersedia membantu kami, khususnya anggota-anggota kami di PLN ULPL Atambua, untuk melakukan simulasi tanggap bencana. Harapan kami, kolaborasi ini akan berlanjut terus," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, PLN, khususnya ULPL Atambua, menunjukkan bahwa keselamatan kerja dan kesiapan menghadapi bencana adalah bagian tak terpisahkan dari operasional perusahaan. Ke depan, kerjasama serupa diharapkan dapat terus dikembangkan bersama instansi terkait demi menciptakan lingkungan kerja yang aman, tangguh, dan responsif terhadap bencana. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved