Provinsi NTT Terkini

STIKes Maranatha Latih 35 Kader di Manusak Perangi TBC Lewat Edukasi Berbasis Keluarga

Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang menggelar pelatihan bertema Self Management Education (SME) Pencegahan TBC Paru Berbasis Keluarga.

POS-KUPANG.COM/ALEXSANDRO NOVALIANO DEMON PAKU
PELATIHAN - Pelatihan Oleh STIkes Maranatha, bertema Self Management Education (SME) Pencegahan TBC Paru Berbasis Keluarga di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Jumat (27/6/2025 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Alexandro Novaliano Demon Paku. 


POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang menggelar pelatihan bertema Self Management Education (SME) Pencegahan TBC Paru Berbasis Keluarga di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (27/6/2025) di Aula Kantor Desa Manusak ini berhasil melatih sebanyak 35 kader Posyandu aktif sebagai mitra strategis dalam edukasi dan deteksi dini TBC.

Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia.

Kepala Desa Manusak, Arthur Ximenes, dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini. “Desa kami adalah desa binaan STIKes Maranatha, dan kegiatan ini memberi manfaat nyata. Kader menjadi ujung tombak kami dalam menurunkan angka kejadian TBC di desa,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Wakil ketua I STIKES Marantha, Flafianus Riantiarno, menyampaikan, ia hadir bukan hanya untuk mengajar di kampus, akan tetapi juga benar benar hadir di tengah masyarakat. 

"Pelatihan ini memperkuat peran kader sebagai penggerak edukasi kesehatan yang tangguh.” ucap Flafianus. 

Tak hanya itu, Kepala LPPM, Theodehild M. Theresia Dee, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari total tujuh hibah yang diperoleh STIKes tahun ini: 1 PMP, 1 PKM, dan 5 PDP, dimana dirinya ingin hasil dari hibah ini benar-benar bisa berdampak langsung. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, narasumber dari Puskesmas Naibonat, Febry A. Lima, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan kegiatan strategis bagi Puskesmas. 

“Kami kekurangan SDM untuk jangkauan rumah tangga. Kader bisa bantu investigasi kontak, pencatatan, hingga pelaporan. Ini kolaborasi luar biasa,” jelasnya.

Sebagai Ketua peneliti, Muhammad Saleh, pada kegiatan tersebut menyampaikan, ucapan Terima kasih khususnya kepada Kementerian Melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian. 

“Kami berterima kasih kepada Kementerian melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian, tanpa dukungan ini, kegiatan berdampak seperti ini sulit kami wujudkan.” ungkap Muhammad. 

Dua mahasiswa yang hadir pada kegiatan tersebut, Magdeliano Ximenes Alves dan Ramdan Ibrahim Hamid, mengaku bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru bagi mereka berdua, dimana keduanya dapat mempelajari secara langsung dari masyarakat dan memahami peran nyata kader dalam kesehatan Komunitas. 

Disisi lain Salah satu kader, Aurelia, mengatakan, selama ini dirinya berpikir bahwa kader hanya berfokus pada balita saja, tetapi sekarang lewat kegiatan ini dirinya mengetahui bahwa peran kader juga bisa bantu melakukan investigasi kontak, agar dapat di temukan penderita TBC sejak dini. 

Tentunya dengan semangat kolaboratif ini dapat menjadi langkah konkret menuju eliminasi TBC, di Desa Manusak dan wilayah sekitar.

Kegiatan ini ditutup dengan refleksi bersama dan ajakan untuk melanjutkan edukasi hingga ke rumah-rumah warga.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PKK, aparat desa, perwakilan Puskesmas Naibonat, pimpinan STIKes Maranatha Kupang, tim dosen pengabdi, serta dua mahasiswa pendamping. (nov)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved