Malaka Terkini
Warga Malaka Keluhkan Kondisi Infrastruktur Jalan Peninggalan Zaman Penjajahan
Jalan tersebut disebut warga setempat merupakan peninggalan masa penjajahan berupa susunan bebatuan yang licin dan penuh lubang.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota
POS-KUPANG.COM, BETUN - Akses jalan utama yang merupakan satu satunya akses penghubung dari Desa Babulu dan Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, menuju Kecamatan lain di Kabupaten Malaka, hingga kini masih belum tersentuh peningkatan pembangunan yang memadai.
Jalan tersebut disebut warga setempat merupakan peninggalan masa penjajahan berupa susunan bebatuan yang licin dan penuh lubang.
Pantauan POS-KUPANG.COM pada Jumat (20/6/2025), kondisi jalan sepanjang kurang lebih 18 kilometer itu memprihatinkan.
Fasilitas penunjang transportasi tersebut masih didominasi oleh susunan batu yang sudah usang dan licin.
Saat musim hujan, lubang-lubang yang dipenuhi lumpur menambah kesulitan bagi pengguna jalan, khususnya untuk para pengendara.
Baca juga: Bupati Malaka Gagas Liga Sepak Bola antar Sekolah Tiap Akhir Pekan di Kota Betun
“Beruntung hari ini tidak hujan, kalau tidak, lewat pakai kendaraan ini sangat susah. Batu-batu ini licin, lalu jalan berlumpur membuat kondisi makin parah,” ujar Nofrianus Leki, tokoh pemuda setempat yang ditemui di lokasi.
Nofrianus mengungkapkan, meski jalan tersebut sudah berkali-kali diukur oleh instansi teknis terkait, tidak pernah ada tindak lanjut peningkatan pembangunan.
Menurutnya, jalan tersebut sangat vital karena menjadi satu-satunya akses transportasi masyarakat untuk membawa hasil komoditas pertanian ke pasar serta menunjang aktivitas harian lainnya.
“Jalan ini sudah diukur ulang-ulang, tapi habis ukur, petugas pulang dan tidak ada kabar lanjutan. Padahal ini akses utama kami menuju pasar maupun hendak ke kota,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan mereka ibarat masih berada di masa penjajahan.
"Kita memang sudah merdeka di atas kertas, tapi bagi kami di sini ibarat masih berada di zaman penjajahan," keluh Nofrianus.
Ia berharap, di masa kepemimpinan Bupati Stefanus Bria Seran (SBS) dan Wakil Bupati HMS, pemerintah kabupaten bisa segera memberikan perhatian dan merealisasikan peningkatan infrastruktur jalan tersebut.
“Kami ingin juga merasakan akses jalan yang baik agar aktivitas kami sebagai petani maupun pencari nafkah bisa lebih lancar. Jalan ini satu-satunya tumpuan kami untuk keluar masuk kota,” tutup Nofrianus. (ito)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.