NTT Terkini

Komunitas SaLing Gandeng Pelajar Jadi Agen Perubahan Melalui Lomba Pidato

Melalui lomba ini, SaLing ingin memotivasi pelajar agar tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku perubahan.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ONONG BORO
LOMBA PIDATO - Ketua Komunitas SaLing, Fransiskus Gabi Tola saat ditemui di sela kegiatan lomba pidato di Atrium Lippo Plaza Kupang sore ini, Rabu (18/6/2025) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Atrium Lippo Plaza Kupang sore ini, Rabu (18/6/2025) menjadi panggung gagasan dan semangat perubahan, saat sepuluh finalis dari SMA, SMK, dan SLB se-Kota Kupang tampil dalam Grand Final Lomba Pidato Lingkungan Hidup.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Sahabat Lingkungan (SaLing) dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Lomba ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Wilayah III Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara, Dr. Ade Suharso, S.Hut, M.Si. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh pengunjung mal untuk turut menyimak pesan-pesan yang disampaikan oleh para peserta.

"Saya mengajak pengunjung Lippo Mall Kupang agar ikut mendengarkan pesan-pesan terkait isu lingkungan, karena suara anak muda hari ini bisa jadi kunci masa depan bumi," tegas Dr. Ade Suharso.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Christian Siagian, SE., M.Si, serta berbagai perwakilan komunitas, sekolah, dan instansi pemerintahan.

Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PLN UIW NTT Gelar Aksi Bersih Pantai

Ketua Komunitas SaLing, Fransiskus Gabi Tola, menyampaikan bahwa kegiatan ini berangkat dari kebutuhan akan pendekatan kreatif dalam menyuarakan isu lingkungan, terutama sampah plastik.

"Ada banyak cara orang berkampanye tentang masalah sampah, namun dalam momentum Hari Lingkungan Hidup, kami memilih pidato agar pesannya lebih langsung dan menyentuh kalangan muda," jelas Fransiskus.

Menurutnya, pidato menjadi sarana yang tepat karena mampu menggugah emosi dan menggiring opini publik, sekaligus melatih keberanian dan kreativitas para pelajar.

Melalui lomba ini, SaLing ingin memotivasi pelajar agar tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku perubahan.

"Kita ingin memberikan motivasi bahwa siapapun yang mau berkreasi dan belajar bisa dihargai, bahkan menjadi contoh yang menginspirasi," ujar Fransiskus.

Ia juga berharap para peserta nantinya menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

"Harapan kami, mereka jadi pelopor penanganan sampah plastik di Kota Kupang, mulai dari tindakan-tindakan kecil di kehidupan sehari-hari." katanya.

Lomba ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Satgas Sampah Kota Kupang dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, serta beberapa sponsor swasta.

"Dukungan ini menunjukkan bahwa kolaborasi semua pihak sangat penting dalam membangun kesadaran lingkungan yang berkelanjutan," kata Fransiskus.

Ia menambahkan, SaLing berharap kampanye lingkungan di kalangan pelajar bisa lebih masif dan menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas di masa depan.

Menanggapi antusiasme peserta dan dukungan publik, Komunitas SaLing mempertimbangkan untuk menjadikan lomba ini sebagai agenda tahunan.

"Kami akan evaluasi hasil kegiatan ini. Kalau dampaknya positif, kami ingin menjadikannya program tetap yang bisa dinantikan setiap tahun," ungkap Fransiskus.

Menutup wawancara, Fransiskus menyampaikan pesan penting bagi generasi muda:

"Saya berharap, dengan kegiatan seperti ini, semakin banyak komunitas dan anak muda yang peduli isu lingkungan. Sekecil apapun tindakan kita, jika dilakukan bersama dan berkelanjutan, akan membawa perubahan besar," ujarnya. (uge)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved