Manggarai Terkini

Seminar INOPTAN 3 FPP Unika Ruteng Bahas Strategi Agritech Berbasis Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah kekuatan budaya dan sosial yang tidak boleh diabaikan dalam menyusun strategi pembangunan pertanian masa depan. 

Penulis: Robert Ropo | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
SEMINAR NASIONAL - Fakultas Pertanian dan Peternakan Unika St Paulus Ruteng menggelar Seminar Nasional INOPTAN 3 (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan) yang diangkat dengan tema 'Strategi Agritech Berbasis Kearifan Lokal dalam Optimalisasi Sumber Daya Alam untuk Ketahanan Pangan dan Pertanian Masa Depan'. 

Sementara itu, pemateri Prof. Dr. Edi Santosa dari IPB University mengupas integrasi teknologi pertanian cerdas berbasis sensor dan IoT (Internet of Things) dengan praktik agronomi lokal. 

Menurutnya, teknologi bukan pengganti tradisi, tapi jembatan menuju regenerasi. Saat kearifan lokal masuk dalam ekosistem digital, kita membangun ketahanan pangan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. 

Prof. Dr. Ir. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam membawakan materi, mengulas strategi pemasaran pertanian berbasis nilai-nilai lokal untuk ekspansi ke pasar internasional. 

Menurutnya, agribisnis masa depan membutuhkan narasi budaya sebagai pembeda di pasar global yang kompetitif.

Sementara Prof. Muhammad Ali dari Universitas Mataram, dalam memaparkan materi, menyoroti pentingnya integrasi antara sistem peternakan presisi dengan pendekatan agroekologi sebagai solusi jangka panjang bagi krisis pangan nasional.

Seminar ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dan 25 pemakalah dari berbagai instansi di Indonesia. Sesi panel dan diskusi di breakout room membahas riset-riset mutakhir seputar pertanian, peternakan, dan agribisnis, termasuk optimalisasi pupuk organik dan sistem irigasi digital. 

Pada sesi breakout room juga membahas efisiensi produksi pakan lokal, peran perempuan dalam pertanian berkelanjutan, inovasi aplikasi pertanian berbasis AI.

Ketua Panitia INOPTAN III, Dr. Hilarius Y. Sikone, menyebutkan bahwa seminar ini dirancang untuk mendorong kolaborasi antara teknologi dan budaya lokal.

"Tujuan utama kami adalah memperkuat misi pertanian berkelanjutan yang berbasis komunitas dan identitas lokal. Kami ingin NTT tak hanya menjadi lumbung pangan, tapi juga pusat inovasi agritech berbasis budaya,"ungkapnya. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved