TTU Terkini
Dilanda Longsor, Jembatan Penghubung 3 Desa di Kabupaten TTU Putus
Sejumlah masyarakat Desa Satab kemudian berinisiatif membuat jembatan darurat agar bisa dilintasi kendaraan pasca peristiwa itu.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Jembatan penghubung 3 desa di Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur putus. Jembatan putus ini terletak di RT/RW, 004/002, Desa Satab, Kecamatan Miomaffo Barat,
Saat diwawancarai Kepala Desa Satab, Florida Naif, S. Pd mengatakan, jembatan tersebut putus pada pekan lalu. Hal ini disebabkan oleh longsor yang terjadi di sekitar bantaran kali ini.
"Paling ujung itu sudah putus total. Karena ada longsor di situ makanya putus," ujarnya, Selasa, 3 Juni 2025.
Sejumlah masyarakat Desa Satab kemudian berinisiatif membuat jembatan darurat agar bisa dilintasi kendaraan pasca peristiwa itu.
Mereka menimbun bagian tengah dan pinggir jembatan ini agar bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Baca juga: Bupati TTU Tekankan Kepala Desa Maksimalisasi Pelayanan Publik dan Jaga Perilaku
Saat ini kendaraan roda dua bisa melintasi jembatan ini. Meskipun demikian, kendaraan roda empat dan roda enam belum diperbolehkan melintas lantaran kondisi jembatan ini belum sepenuhnya layak untuk dilintasi.
Kendaraan roda empat dan roda enam melintas melalui jalur Desa Fatuneno. Jalur tersebut merupakan jalur lama yang dengan kondisi jalan yang cukup sulit.
Sebelumnya, kendaraan tidak bisa melintas di lokasi jembatan putus ini. Karena belum diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat.
Usai diperbaiki, sejumlah kendaraan bisa melintas di jembatan ini. Pasalnya, ruas jalan ini lebih bagus, nyaman dan lebih singkat.
Menurutnya, ruas jalan tersebut merupakan jalur menuju ke Eban, Ibukota Kecamatan Miomaffo Barat. Jembatan ini menghubungkan Desa Satab, Desa Noepesu dan Desa Fatuneno.
Florida mengaku sudah membuat laporan mengenai kondisi jembatan putus ini ke BPBD Kabupaten TTU. Laporan ini dilayangkan pasca peristiwa ini.
Baca juga: Dapat Surat Edaran Menkes Soal Penyebaran Covid-19, Kadiskes TTU Lakukan Hal ini
Ia berharap, jembatan ini bisa segera diperbaiki agar bisa diakses oleh masyarakat 3 desa tersebut. Pasalnya, jalur tersebut biasanya digunakan masyarakat untuk menjual hasil pertanian.
Sementara itu, seorang warga Desa Eban, bernama Petrus mengatakan, jembatan ini putus akibat hujan lebat mengguyur wilayah itu hingga menyebabkan terjadinya longsor pada jembatan itu.
Pasca peristiwa ini, kata Petrus, masyarakat Desa Eban kesulitan melintas menuju ke Desa Noepesu, Satab dan Desa Fatuneno maupun sebaliknya.
Ia berharap, jembatan ini bisa segera diperbaiki agar dapat segera dilintasi masyarakat di wilayah tersebut. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.