Sabu Raijua Terkini

Puluhan Siswa SD di Sabu Raijua jadi Korban Pelecehan, Gubernur NTT: Tidak Lagi Mentolerir

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena buka suara dengan dugaan pelecehan oknum guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sabu Raijua.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/HO
BUKA SUARA - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena buka suara dengan dugaan pelecehan oknum guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sabu Raijua terhadap puluhan siswa. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena buka suara dengan dugaan pelecehan oknum guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sabu Raijua terhadap puluhan siswa. 

Waketum DPP Golkar ini berang dengan ulah dari seorang tenaga pengajar itu. 

Menurut dia, tindakan seperti itu tidak bisa ditoleransi dan mencoreng dunia pendidikan sekaligus melukai martabat perempuan dan anak-anak di NTT.

“Kita dengar kemarin ada seorang guru SD di Sabu Raijua. Ini kejadian lagi, berurutan. Guru SD itu memutar video porno di ruang kelas SD. Nah, begini-begini masih ada di NTT ini,” ujarnya, Jumat (30/5/2025) lalu. 

Politikus Golkar itu mengatakan, kasus pelecehan yang melibatkan pendidik adalah bentuk pelanggaran berat terhadap nilai-nilai moral dan kemanusiaan. 

Ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kalau bisa, kita nolkan kejadian seperti ini di NTT. Kita punya provinsi harus jadi contoh dalam menjaga kehormatan anak-anak dan perempuan. Tidak boleh ada satu pun SMP atau SD milik provinsi yang punya model seperti ini,” ujarnya. 

Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini, menegaskan, sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman dan mendidik, bukan tempat di mana anak-anak malah terpapar konten merusak.

Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), kata dia, agar meng-atensi sekaligus memberi perhatian khusus dalam seleksi dan evaluasi tenaga pendidik. Terkhusus, aspek integritas dan moralitas. 

“Cukup sudah dengan banyak kejadian yang membuat kita sedih. Kita tidak bisa lagi mentolerir pelanggaran-pelanggaran yang melecehkan harga diri manusia, khususnya perempuan dan anak-anak di NTT,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Melki menceritakan perjuangan ibu-ibu perihal hak kehormatan perempuan dan anak-anak NTT. 

Bagi dia, jejak perjuangan itu adalah simbol ketangguhan dalam berbagai persoalan. 

“Lihat ibu Asti Laka Lena dan  ibu Vera Asadoma mereka sangat semangat dalam memperjuangkan hak dan kehormatan kaum perempuan dan anak-anak di NTT. Saya ingat satu hal, mereka punya pesan: tolong jaga kemuliaan, martabat, dan kehormatan dari ibu-ibu dan anak-anak NTT," ujarnya. (fan) 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved