NTT Terkini 

Wakil Gubernur NTT Harap Generasi Muda Miliki Rasa Optimisme

Purnawirawan Polri itu mengatakan, pengamanan dan pengamalan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya Negara di Indonesia perlu mendapat perhatian

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
SAMBUTAN - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma saat memberikan sambutan di acara perlombaan Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI tingkat SMA Sederajat se-Provinsi NTT di Hotel Harper Kupang, Sabtu (31/5/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma berharap generasi muda NTT memiliki rasa optimisme hingga bekerja keras untuk kehidupan kedepan. 

Johni Asadoma menyampaikan ini saat sambutannya pada acara perlombaan Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI tingkat SMA Sederajat se-Provinsi NTT di Hotel Harper Kupang, Sabtu (31/5/2025). 

Menurut mantan Kapolda NTT ini, salah satu kebijakan yang terkait dengan pembangunan wawasan kebangsaan adalah melalui pemahaman, pengamalan, pelestarian, serta pengamanan terhadap empat pilar kebangsaan.

Hal yang dia maksud adalah Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. 

Purnawirawan Polri itu mengatakan, pengamanan dan pengamalan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya Negara di Indonesia perlu mendapat perhatian.

Baca juga: Dinas Kesehatan NTT Akui Ada Surat Kemenkes untuk Waspada Covid-19

Sebab, kata dia, terdapat potensi pemudaran terhadap wawasan kebangsaan yang mengarah pada hilangnya wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan, yang dapat memicu terjadinya disintegrasi nasional.  

"Kita semua menyadari bahwa tantangan kebangsaan di era digital ini semakin kompleks," katanya. 

Dia berkata, meningkatnya ujaran kebencian dan intoleransi di media sosial tentu dapat merusak nilai persatuan dan gotong royong. Disisi lain hoaks dan disinformasi berpotensi merusak pemahaman ideologi berbangsa dan bernegara.

Untuk memantapkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang semakin memudar, diperlukan suatu daya dan usaha yang bersifat terstruktur dan bertumpu pada kecerdasan serta kerja keras dalam peningkatan wawasan kebangsaan. 

"Kontekstualisasi peningkatan wawasan Kebangsaan ditujukan untuk menghayati, mengamalkan, melestarikan, mengamankan dan mengembangkan Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Johni Asadoma menjelaskan, wawasan kebangsaan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Baca juga: Wagub Johni Asadoma Minta Mahasiswa UPG 1945 Berkontribusi untuk Masyarakat

Wawasan kebangsaan juga merupakan wawasan nusantara, yang pada hakekatnya adalah kesamaan pandangan segenap komponen bangsa sebagai dasar untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan paham, rasa dan semangat nasionalisme. 

"Kebangsaan atau Nasionalisme itu tidak pernah tumbuh secara otomatis karena menjadi warga negara bangsa, tidaklah lantas memiliki nasionalisme," kata dia. 

Johni Asadoma menuturkan, Nasionalisme merupakan sikap rasa bangga terhadap bangsa dan negara sendiri karena keterikatan sangat mendalam terhadap tanah tumpah darah, sehingga nasionalisme disebut juga paham kebangsaan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved