NTT Terkini
Gubernur NTT Sebut Peringatan Hari Lahir Pancasila Mahal Nilainya Buat Rakyat Ende
Tak heran, masyarakat Kabupaten Ende khususnya dan NTT pada umumnya kerap menjuluki Kota Ende sebagai Bumi Pancasila atau Bumi Rahim Pancasila.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki makna saklar bagi masyarakat Kabupaten Ende karena mereka percaya, inspirasi lima butir Pancasila lahir dari Kota Ende saat Bung Karno diasingkan selama empat tahun di Kota Ende.
Tak heran, masyarakat Kabupaten Ende khususnya dan NTT pada umumnya kerap menjuluki Kota Ende sebagai Bumi Pancasila atau Bumi Rahim Pancasila.
Hal itu ditekankan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat tatap muka bersama sejumlah wartawan yang tergabung dalam Wartawan Ende Bersatu (WEB), Sabtu (31/5/2025) sore di Kota Ende.
"Hari Pancasila ini mahal harganya untuk masyarakat Ende ini, Jokowi datang kesini nginap dua malam disini, tidak ada sejarah Presiden ke daerah nginap dua malam di satu kabupaten seperti Ende begini, pasti ada sesuatu yang buat beliau nginap dua malam disini, dan setelah pulang itu pasti ada satu dua hal beliau tinggalkan disini, dan itu mahal harganya" tegas Melki Laka Lena.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Provinsi NTT itu berharap, masyarakat Kabupaten Ende tetap menjaga kesakralan Hari Pancasila sebagai hari suci Bangsa Indonesia.
Baca juga: Gubernur NTT Akan Bangun Tugu Perfilman di Ende, Lokasi Syuting Film Bisu Pertama di Indonesia
"Kita jaga supaya jangan sampai ribut, supaya ini menjadi bagus dan kita olah dia supaya menjadi kebanggaan bagi Ende dan NTT dan mendatangkan manfaat ekonomi, sosial politik dan sebagainya, jadi sekali lagi, Hari Pancasila ini hari yang sangat baik buat Indonesia, buat kita di Ende dan kita mesti dorong setiap 1 Juni itu harus kita gelorakan," ucap Melki Laka Lena.
Meski peringatan Harlah Pancasila tahun 2025 secara nasional bakal dilaksanakan pada tanggal 2 Juni, namun Melki Laka Lena meminta, khusus untuk peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende tidak boleh digeser, harus tepat setiap tangal 1 Juni.
"Tidak boleh acara digeser, kan di Jakarta digeser ke tanggal 2 Juni karena ada pertimbangan, tapi kita di Ende jangan, jadi besok tetapi kita peringati Harlah Pancasila, pagi kita ke gereja dulu, selesai dari Gereja baru kita acara jam 10 pagi," tegas dia. (bet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.