Timor Leste

Timor Leste Siap Jadi Anggota Penuh ASEAN, Xanana: Semua Mendukung Kami

Dia juga menyoroti solidaritas luar biasa ditunjukkan negara-negara anggota ASEAN terhadap pencalonan Timor Leste.

Editor: Ryan Nong
THEFACT.NEWS
Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao. 

POS-KUPANG.COM, DILI - Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengaku negaranya mendapat dukungan luas untuk menjadi bagian dari ASEAN. Dia yakin, tak lama lagi Timor Leste akan diterima sebagai anggota penuh ASEAN

Timor Leste diharapkan bisa menjadi anggota penuh perhimpunan negara-negara Asia Tenggara itu pada akhir 2025.

Xanana mengungkapkan rasa optimismenya itu didasarkan pada keyakinan dan dukungan kuat negara-negara anggota ASEAN. Pasalnya, Timor Leste sudah mengalami kemajuan pesat dalam memenuhi syarat keanggotaan penuh.

"Kami akan berusaha sebaik mungkin. Kami telah menyelesaikan banyak persyaratan, tetapi masih ada 1, 2, atau 3 hal yang perlu kami lakukan," katanya, di sela KTT ASEAN di Malaysia, seperti dikutip dari The Star, Selasa (27/5/2025).

Dia juga menyoroti solidaritas luar biasa ditunjukkan negara-negara anggota ASEAN terhadap pencalonan Timor Leste.

"Karena semua orang mendukung kami. Semua orang. Itu luar biasa. Anda tahu mengapa? Karena mereka melihat negara kecil, sendirian di sana," katanya.

Perjalanan Timor Leste menuju keanggotaan penuh ASEAN ditandai dengan tonggak-tonggak penting, termasuk status pengamat yang diberikan pada 2022.

Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Mohamad Hasan mengatakan Timor Leste harus berupaya ekstra keras untuk mencapai keanggotaan penuh ASEAN. Salah satunya Timor Leste harus mengadopsi pedoman utama mengenai instrumen hukum ASEAN

Momentum Timor Leste

Adapun Timor Leste mencapai momentum menjadi bagian penuh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Timor Leste berpeluang resmi bergabung sebagai anggota ke-11 pada KTT ASEAN Oktober 2025 mendatang. 

Para pimpinan ASEAN sepakat secara politik untuk menerima Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.

Negara yang merestorasi kemerdekaan pada 2002 itu pun diharapkan sudah menjadi anggota penuh pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47.

“Secara politik para pemimpin ASEAN sepakat untuk menerima Timor-Leste sebagai anggota ASEAN, tentu saja selama ini mereka juga melakukan proses dalam rangka asesi sebagai anggota ASEAN,” ungkap Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, Selasa (27/5/2025).

“Dan secara politik, kita semua sepakat untuk bisa menerima ASEAN dan diharapkan pada KTT ASEAN yang ke-47 nanti Timor-Leste resmi menjadi anggota tetap anggota penuh dari ASEAN,” ujarnya.

Saat ini, terdapat 10 negara anggota ASEAN, antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sementara, Timor Leste saat ini mendapatkan status sebagai pengamat (observer) dan akan jadi anggota ke-11 ASEAN pada Oktober mendatang.

Menurut Sugiono, Timor Leste telah mengajukan untuk menjadi anggota ASEAN sejak tahun 2004.

“Sudah sejak 2004 Timor-Leste ingin mengajukan diri sebagai anggota penuh anggota ASEAN,” ujar Sugiono.

Selain itu, Sugiono menyampaikan bahwa Presiden Prabowo juga mengusulkan agar Papua Nugini diperbolehkan untuk bergabung di ASEAN.

“Dalam intervensinya Pak Presiden Prabowo mengusulkan untuk mempertimbangkan keanggotaan bagi Papua Nugini,” kata Sugiono.

“Seperti juga disampaikan, Papua Nugini juga telah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN sejak tahun 2018 kalau saya tidak salah suratnya dikirimkan itu,” ucapnya.

Sebelummya Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan dalam konferensi pers pada Minggu (25/5/2025), di sela persiapan pertemuan puncak di Kuala Lumpur pun menyampaikan hal senada. 

Mohamad Hasan menyampaikan, Timor Leste telah mencatat kemajuan signifikan dalam menjalankan peta jalan atau roadmap untuk menjadi anggota ASEAN. 

“Negara-negara anggota ASEAN kini sedang menjalankan prosedur hukum domestik masing-masing dengan tujuan menyelesaikan proses aksesi Timor Leste pada KTT ASEAN ke-47 dan KTT terkait pada bulan Oktober, mudah-mudahan,” ujar Mohamad dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi oleh Timor Leste agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam agenda pembangunan ASEAN.

Negara yang merupakan salah satu termiskin di dunia itu menghadapi sejumlah masalah, seperti ketimpangan sosial yang tinggi, kekurangan gizi, pengangguran, serta ketergantungan yang besar pada sektor minyak.

Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia juga menjadi kendala yang harus ditangani.

Diketahui, Timor Leste merupakan negara termuda di Asia Tenggara setelah merdeka dari Indonesia pada 2002.

Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, telah lama mendorong agar negaranya dapat bergabung dengan ASEAN. Timor Leste pertama kali mengajukan aplikasi keanggotaan pada 2011 dan sejak 2022 mendapat status pengamat.

Para menteri luar negeri ASEAN mendukung kuat upaya Timor Leste gabung ASEAN atau menjadi anggota penuh. Namun, mereka menekankan perlunya negara ini memenuhi kriteria yang masih tersisa agar bisa berkontribusi optimal dalam komunitas ASEAN.

“Dili telah menunjukkan komitmen kuat untuk memenuhi persyaratan keanggotaan,” kata Mohamad.

Dengan menjadi anggota penuh, Timor Leste diharapkan dapat lebih aktif berperan dalam berbagai program dan kerja sama ASEAN yang selama ini menjadi platform utama pembangunan regional di Asia Tenggara. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved