Nasional Terkini
Prabowo Kantongi Lima Nama Calon Dubes di AS
Prabowo Subianto telah mengantongi empat sampai lima nama calon Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah mengantongi empat sampai lima nama calon Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat.
"Empat sampai lima nama lah," kata Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/5).
Prasetyo menjelaskan Prabowo telah membahas nama-nama calon dubes tersebut dengan beberapa pihak.
"Sudah ada beberapa nama yang sudah dibahas oleh Bapak Presiden dengan beberapa menteri terkait, dengan beberapa pihak terkait. Insya Allah secepatnya beliau akan ambil keputusan," ucap dia.
Saat ini, posisi duta besar RI untuk Amerika Serikat mengalami kekosongan. Jabatan itu terakhir diemban Rosan Roeslani untuk periode 2021-2023.
Rosan meninggalkan kursi Dubes RI untuk AS pada Juli 2023. Sejak itu, posisi tersebut kosong. Adapun Rosan kini menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Baca juga: Dubes Senior Timor Leste Temui Cak Imin PKB
Terkait siapa saja nama calon dubes yang kini tengah digodok, Prasetyo tidak mengungkap. Ia menjelaskan pertimbangan yang nantinya harus dimiliki oleh duta besar Amerika Serikat, mulai dari kemampuan berdiplomasi hingga menjaga hubungan.
"Banyak ya, banyak hal ya. Kemampuan berdiplomasi, kemudian juga kemampuan ekonomi dalam menjaga hubungan dagang kita dengan mereka. Banyak faktornya. Pengalaman tentunya. Pengalaman juga penting," ujarnya.
Pernyataan Prasetyo disampaikan usai Prabowo mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait permohonan pertimbangan pencalonan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) untuk negara-negara sahabat.
Daftar lengkap calon duta besar yang diajukan presiden belum diungkap ke publik dan baru bisa diketahui saat Komisi I mulai menjadwalkan tahapan uji kelayakan. Akan tetapi dari pesan yang berantai, nama sosok menduduki jabatan Dubes RI untuk AS masih kosong.
Beberapa nama santer diisukan akan mengisi posisi Dubes Indonesia untuk AS. Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca juga: Duta Besar Bangladesh Kunjungi Kanwil Kemenkumham NTT, Bahas Penanganan Keimigrasian 39 Warga
Namun saat dikonfirmasi, Airlangga hanya tersenyum dan menjawab singkat ketika ditanya isu reshuffle kabinet dan kansnya menempati posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang saat ini masih lowong. Ia tidak menjawab ketika ditanya awak media mengenai isu itu.
Perihal isu kocok ulang Kabinet Merah Putih Airlangga juga mengaku tidak tahu. "Enggak paham," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/5).
Tak lama setelah Airlangga, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga tiba di Kompleks Istana. Awak media juga menanyakan soal isu reshuffle. Sama seperti Airlangga, Bahlil juga menjawab singkat.
Ia menyatakan soal reshuffle hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. "Kita itu jangan berpikir, bertindak melampaui batas kewenangan. Kewenangan itu ada hak prerogatif bapak presiden," ucap Bahlil.
Terkait isu reshuffle sendiri, Prasetyo Hadi Prasetyo belum ada rencana dari Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Menurutnya tidak semua pelanggaran langsung berimplikasi pada perombakan kabinet.
"Ya kan kalaupun misalnya dalam tanda kutip dianggap melanggar, kan tidak kemudian otomatis langsung dilakukan reshuffle. Karena kadang-kadang juga begini, apa yang dianggap melanggar tadi, kalau itu berbentuk sebuah misalnya penyampaian ke publik yang kurang pas, itu kan tidak kemudian berkorelasi dengan kinerja, kan begitu," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo rutin melakukan evaluasi kinerja para menterinya. Evaluasi yang dilakukan mulai dari prestasi kerja hingga etika.
Baca juga: Duta Besar Brazil Kagumi Keindahan Alam hingga Kuliner Labuan Bajo NTT
"Iya, secara rutin beliau melakukan monitoring, mengevaluasi kinerja seluruh pembantu-pembantu beliau di Kabinet Merah Putih," kata Prasetyo.
Dari evaluasi yang dilakukan kata Prasetyo, ada beberapa yang mendapatkan catatan positif terutama dalam sektor pangan dan energi.
"Kemarin Alhamdulillah untuk pertama kalinya kita ada bisa menaikkan lifting minyak kita, yang kemarin diresmikan oleh Bapak Presiden di Terubuk yang itu hasil karya anak bangsa. Memang jangan dilihat besarannya, tapi itu sangat signifikan, penambahan 20 ribu barrel satu hari," katanya.
Namun, presiden juga memberikan catatan negatif kepada sejumlah menteri dalam hal menyampaikan komunikasi publik. Meskipun demikian, Prasetyo tidak menyebutkan Kementerian mana yang mendapatkan catatan dari Presiden tersebut.
"Dan dimohon diimbau untuk menghindari menyampaikan sesuatu yang bersifat dapat menimbulkan, ya mungkin istilahnya bisa menimbulkan kegaduhan atau menimbulkan perasaan tidak enak kepada pihak lain, kepada institusi lain, dan terutama kepada masyarakat," katanya.(tribun network/fik/dod)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Calon Dubes
Prabowo Subianto
Prasetyo Hadi
Menteri Sekretaris Negara
Juru Bicara Presiden
POS-KUPANG.COM
Duta Besar (Dubes)
Rosan Roeslani
Film Pendek Berani Adalah Cahaya Terinspirasi Kiprah Romo YB Mangunwijaya |
![]() |
---|
Pemuda Katolik Komda Kalbar Kecam Penolakan Pembangunan Gereja di Kubu Raya |
![]() |
---|
Pertamina Tawarkan Kompetisi Ide Bisnis Lewat Pertamuda Seed & Scale 2025 |
![]() |
---|
Telkomsel TikTok dan GoPay Luncurkan SIMPATI TikTok Perluas Inklusi Digital |
![]() |
---|
Resmi! Pramudya Iriawan Buntoro diangkat Sebagai Dirut BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.