NTT Terkini 

DAU NTT Berkurang Rp 495 Miliar

Dana Alokasi Umum (DAU) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berkurang sekitar Rp 495 miliar.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES
BUKA LOKAKARYA - Sekda NTT, Kosmas Damianus Lana saat membuka kegiatan Deklarasi dan Lokakarya Penguatan Kapasitas Melalui KENCANA, Kamis (22/5/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dana Alokasi Umum (DAU) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berkurang sekitar Rp 495 miliar.

"Secara regional NTT ada kekurangan sekitar Rp 495 miliar dibandingkan dengan alokasi tahun lalu dan tahun 2 tahun lalu," ungkap Sekda NTT Kosmas Damianuas Lana saat membuka kegiatan Deklarasi dan Lokakarya Penguatan Kapasitas Melalui Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) Kemitraan Australia Indonesia Untuk Manajemen Risiko Bencana di Hotel Aston Kupang, Kamis (22/5/2025).

Kegiatan ini dihadiri Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Drs. Edi Suharmanti, M. Si, Wakil Wali Kota Kupang Serena Framcis, dan para Camat se-Kota Kupang.

Sekda Kosmas Lana mengaku tidak terlalu senang kalau melihat DAU NTT menurun setiap tahun.

Salah satu pemicunya adalah karena belum mencapai standar pelayanan minimal (SPM) sebagaimana yang diperintahkan oleh undang-undang, peraturan pemerintah, dan Permendagri.

"Kehadiran dari teman-teman Kemendagri inilah yang mengampuh, pengasuh bagi daerah-daerah untuk meningkatkan capaian SPM kita terutama dari bidang mitigasi kebencanaan," ujarnya.

Baca juga: DAU-DAK Pemprov NTT Dipotong Pemerintah Pusat, Termasuk untuk Bangun Infrastruktur

Ia menekankan pentingnya kebijakan kebencanaan, yang menjadi salah satu indikator mendapatkan DAU.

"Kurang lebih 11 sampai 12 alokator untuk mendapatkan DAU, salah satunya itu adalah dari indikator kebencanaan," kata Kosmas Lana.

Menurutnya, pelaksanaan pemerintahan acap kali ribut soal alokasi dana untuk badan penanggulangan bencana baik di kabupaten, kota, termasuk provinsi yang terbilang sangat kecil.

"Nah ini yang harus kita perhatikan sebetulnya, dan sebaik-baiknya," katanya.

Kosmas Lana mengajak Kota Kupang menjadi pelopor, harus menjadi pioner, bagi Kabupaten-Kabupaten di NTT dalam meningkatkan indikator kebencanaan.

Ia juga berpesan, sebentar lagi NTT akan memasuki musim kering, setelah sekian lama kita melewati masa musim hujan.

"Kepada teman-teman sekalian saya mengajak agar mensosialisasikan kepada masyarakat risiko-risiko yang selalu kita hadapi di musim kering. Khusus di Kota Kupang ini soal kebakaran itu juga menjadi penting jadi semacam penyakit tahunan ketika terjadi pergantian musim, tentunya kita semua harus melakukan mitigasi resiko," imbuh Kosmas Lana(moa) 

Ikuti berita PS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved