Manggarai Terkini

Menteri HAM Natalius Pigai Minta Warga Manggarai Pertahankan Budaya Setempat

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai meminta masyarakat Kabupaten Manggarai tetap mempertahakan budaya 

POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
ALEKSIUS - Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Aleksius Armanjaya. Aleksius berharap kemiskinan di Manggarai dapat perhatian. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai meminta masyarakat Kabupaten Manggarai tetap mempertahakan budaya 

Natalius Pigai  tiba di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Selasa (20/5), sekitar pukul 13.00 Wita.

Tiba disana, Natalius Pigai  disambut oleh Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu bersama Unsur Forkopimda, Sekda Manggarai, Staf Ahli Bupati, Aisisten Sekda, bersama pimpinan Perangkat Daerah dan undangan lainya. 

Di Manggarai, Natalius Pigai  akan melakukan berbagai kegiatan, antara lain mengunjungi Kampus Unika St Paulus Ruteng dan akan mengikuti misa dan memberikan sambutan terkait Dies Natalis Ke-66 Unika St Paulus Ruteng serta akan memberikan kuliah umum. 

Baca juga: LIPSUS: Anggaran Rp 30 M, Renovasi Sekolah Amburadul  Temuan Tim Bengkel APPeK NTT

Natalius Pigai  bersama sejumlah pejabat di Kementerian HAM RI sebelumnya diterima secara adat di perbatasan Manggarai.

Mereka disambut dengan upacara adat kepok. Selanjutnya Pigai menuju Aula Nucalale Kantor Bupati Manggarai untuk bertatap muka dengan Pemerintah Daerah. 

Fabianus Abu mengatakan, Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat Manggarai menyampaikan selamat datang dan bahagia atas kunjungan kerja Menteri HAM di Kabupaten Manggarai.  

TIBA DI UNIKA - Menteri HAM RI Natalius Pigai saat tiba di Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai NTT.
TIBA DI UNIKA - Menteri HAM RI Natalius Pigai saat tiba di Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai NTT. (POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO)

Fabianus Abu memastikan pihaknya siap mendukung dan mendampingi Menteri Pigai. Saat itu, Menteri Natalius Pigai, memperkenalkan diri dan lembaga Kementerian HAM. 

Fabianus Abu merasa terhormat diterima secara adat. Baginya Manggarai bukan hal baru karena sejak kecil dia mengenal orang Manggarai dan sudah berulangkali datang ke Manggarai saat menjadi aktivis HAM. 

Baca juga: LIPSUS: Ombudsman NTT Temukan Pungli  Pengiriman Sapi dari Kupang, TTS, dan TTU

Natalius Pigai meminta kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat Manggarai agar tetap mempertahankan budaya yang ada, jangan terpengaruh dengan budaya lain. Budaya Manggarai adalah gendang one lingko peang yang artinya kampung di dalam dan kebun di luar yang diatur oleh tua teno. 

Natalius Pigai mengatakan, Kementerian HAM RI mengajak Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk saling kerja sama dalam peradaban bangsa yang lebih maju. (rob)

Atasi Masalah Kemiskinan

Anggota DPRD Manggarai, Aleksius Armanjaya, berharap kunjungan Natalius Pigai  ke Manggarai dapat mengatasi masalah kemiskinan di NTT karena kemiskinan juga merupakan bagian dari HAM.  

"Pak Natalius Pigai itu teman saya dan saya ucapkan selamat datang untuk kawan saya Pak Natalius Pigai. Persoalan paling banyak di Manggarai khususnya dan NTT pada umumnya adalah kemiskinan, karena kemiskinan itu adalah bagian dari HAM," ujar Aleksius Armanjaya, Selasa (20/5).

Menurut Aleksius Armanjaya, berdasarkan data yang diperolehnya data kemiskinan di NTT adalah sekitar 19,1 persen pada Tahun 2024.

Presentasi kemiskinan ini juga sama dengan presentasi kemiskinan khusus di Kabupaten Manggarai 19,1 persen dengan jumlah penduduk miskin sekitar 60 ribu lebih. 

Menteri HAM RI Natalius Pigai tiba di Kantor Bupati Manggarai diterima oleh Wabup Manggarai Fabianus Abu dan Unsur Forkopimda.
Menteri HAM RI Natalius Pigai tiba di Kantor Bupati Manggarai diterima oleh Wabup Manggarai Fabianus Abu dan Unsur Forkopimda. (POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO)

Karena itu, Natalius Pigai  harus mampu mengatasi masalah kemiskinan tersebut. Karena kemiskinan jika tidak dilihat dari arus HAM maka persoalan ini tidak akan terselesaikan sampai kapanpun. 

Masalah kemiskinan terjadi karena orang/ masyarakat tidak memperoleh akses pendidikan yang baik, dan tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar. 

"Jadi saya harapkan kepada kawan saya Pak Natalius Pigai untuk bagaimana jadikan masalah kemiskinan di NTT ini sebagai hal yang bisa dikonsolidasikan agar masalah ini bisa diselesaikan. Jika tidak bisa diselesaikan, minimal presentasi kemiskinan di NTT benar-benar mengalami penurunan. Karena ini persoalan kita dimana banyak orang tidak menikmati pendidikan dan tidak menikmati kesehatan yang layak," ungkap Aleksius Armanjaya. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved