NTT Terkini

TIDAR NTT Bantu Sekolah Tak Layak di Amfoang Temui Pemprov Bahas Pembangunan

Dalam kunjungannya, Dean meninjau bangunan dan berdiskusi dengan kepala sekolah serta jajaran pengurus sekolah.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Ketua TIDAR NTT Dean Asadoma melakukan kunjungan ke SMKN 2 Amfoang Selatan di Kabupaten Kupang. Ia melihat langsung kondisi sekolah yang tidak layak itu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - TIDAR NTT membantu sebuah sekolah di Amfoang Kabupaten Kupang agar bisa menemui Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT untuk membahas pembangunan sekolah tersebut. 

Pasalnya, SMKN 2 Amfoang itu diketahui tidak layak. Belakangan sekolah itu viral di berbagai media sosial memperlihatkan kondisinya yang minim fasilitas. 

Ketua TIDAR NTT, Dean Asadoma bersama tim langsung bergerak cepat. Ia mendapat kabar tersebut dari warganet dan langsung berkunjung ke SMKN 2 Amfoang Selatan untuk melihat kondisi sekolah. 

Dalam kunjungannya, Dean meninjau bangunan dan berdiskusi dengan kepala sekolah serta jajaran pengurus sekolah.

Dia berkata, keterangan dari pihak sekolah menyebutkan, operasional baru diterbitkan setelah penetapan APBD 2024, sehingga bantuan dari pemerintah baru bisa masuk tahun 2025. Hal ini juga telah dikonfirmasi langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi NTT.

Sebagai tindak lanjut, TIDAR NTT akan memfasilitasi pertemuan antara pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan Wakil Gubernur Johni Asadoma agar penganggaran pembangunan sekolah dapat segera dirancang dan dimanfaatkan secara tepat sasaran.

"Langkah berikutnya adalah kita pertemukan pihak sekolah dengan Dinas Pendidikan supaya kita mediasikan dan diskusikan dan bagaimana kita melakukan perencanaan pembangunan bagi sekolah itu," katanya, Senin (19/5/2025). 

Upaya ini diharapkan tidak hanya menghadirkan bangunan yang layak, tetapi juga meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan seluruh warga sekolah di Amfoang Selatan.

Sebelumnya, sebuah video menyayat hati dari Kepala Sekolah SMKN 2 Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT, viral di media sosial.

Baca juga: Wagub NTT Johni Asadoma  Harap Pengurus TIDAR NTT jadi Pelopor Perubahan dan Bangun Masyarakat

Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram, Facebook, dan TikTok, sang kepala sekolah, Jeheskial Tanaos, dengan suara gemetar memperlihatkan kondisi sekolah tempatnya mengabdi yang jauh dari kata layak.

Bangunan SMKN 2 Amfoang Selatan yang berada di Desa Ohaem, Kecamatan Amfoang Selatan, itu hanya berdinding anyaman bambu yang sudah rapuh, jendela tanpa daun, atap dari seng berkarat, dan lantai masih berupa tanah. 

Situasi ini sontak memancing perhatian publik, mengingat sekolah tersebut merupakan institusi pendidikan negeri yang seharusnya mendapatkan fasilitas yang memadai dari pemerintah.

“Inilah keadaan sekolah kami di sini, Bapak lihat sendiri, sekolah ini dari bambu,” ucap Jeheskial dalam video itu. 

Dengan penuh harap, ia menyampaikan permohonan langsung kepada Gubernur NTT, Melki Laka Lena, hingga Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Mohon Bapak Gubernur atau Dinas Pendidikan Provinsi NTT perhatikan sekolah ini karena kami mengajar untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” lanjutnya. 

Ia juga mengungkapkan harapannya agar anggaran pendidikan benar-benar menyentuh sekolah-sekolah di wilayah terluar dan tertinggal seperti Amfoang Selatan.

Pesan tulus Jeheskial ini langsung menyita perhatian publik. Video tersebut dibagikan ribuan kali di berbagai platform media sosial dan memunculkan gelombang keprihatinan dari warganet.

Ironisnya, tersebarnya video ini bersamaan dengan pemberitaan pemerintah pusat yang menganggarkan Rp 2 triliun untuk pengadaan 15.000 papan tulis pintar (smart board) ke sekolah-sekolah.

“Smart board Rp 2 triliun, tapi sekolah di NTT masih berdinding bambu. Prihatin,” tulis salah satu warganet. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved