Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

DPR RI Dave Laksono Minta TNI Revisi Kebijakan Pemusnahan Amunisi Antisipasi Ledakandi Garut

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono meminta TNI melakukan investigasi mendalam usai terjadi ledakan yang merenggut nyawa 13 orang di Desa Sagara

|
KOMPAS.com/Tria Sutrisna
DAVE LAKSONO - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (18/3/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono meminta TNI melakukan investigasi mendalam usai terjadi ledakan yang merenggut nyawa 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat.

"Saya meminta untuk TNI melakukan investigasi yang mendalam guna memastikan apakah standar operasional telah dijalankan dengan benar," kata Dave Laksono, kepada Kompas.com, Senin (12/5/2025). 

Menurut Dave Laksono, investigasi perlu dilakukan untuk memastikan standar operasional peledakan sudah dijalankan dengan benar atau sebaliknya.

Baca juga: Anggota DPR Amelia Anggraini Minta Warga Jangan Ambil Sisa Ledakan Amunisi 

Dave Laksono pun mendorong TNI merevisi kebijakan pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. 

Begitu pun, Dave Laksono merekomendasikan sejumlah hal kepada pemerintah dan TNI, meliputi meningkatkan pengawasan, melakukan audit prosedur keamanan, melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pemusnahan, dan memberikan santunan kepada keluarga korban. 

DAVE LAKSONO - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (18/3/2025).
DAVE LAKSONO - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (18/3/2025). (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

"Diharapkan pemerintah dan TNI segera mengambil langkah konkret guna memastikan keamanan masyarakat ke depannya," harap Dave Laksono.

Lebih lanjut, Dave Laksono menyampaikan dukacita mendalam akibat kejadian ini.

"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas insiden tragis ledakan amunisi tak layak pakai di Garut yang menyebabkan 13 korban jiwa, termasuk anggota TNI dan warga sipil," jelas Dave Laksono.

Baca juga: Kapuspen TNI Lakukan Investigasi Ledakan Amunisi di Garut yang Meneaskan 13 Orang

 Sebagai informasi, kejadian itu mengakibatkan 13 korban tewas. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya merupakan anggota TNI AD.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen, Wahyu Yudhayana menjelaskan, ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, terjadi saat jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (AD) melakukan penyusunan detonator di salah satu lubang untuk meledakkan amunisi afkir.

Saat penyusunan tersebut, Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa tiba-tiba ledakan terjadi di sumur tersebut. "Termasuk (menyusun) sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi afkir tersebut.

Baca juga: Kronologis 13 Orang Meninggal Dunia Akibat Ledakan Amunisi di Garut

Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," ujar Wahyu Yudhayana, dalam konferensi persnya, Senin (12/5/2025) pagi. (kompas)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved