Malaka Terkini

Desa Lakekun Barat dan Lakekun Usulkan Langkah Permanen untuk Cegah Banjir di Kobalima

Usulan tersebut mencakup normalisasi Sungai Kaliserin, pembangunan tanggul di sepanjang sungai itu, serta rencana pembangunan dam di hulu sungai.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/KRISTOFORUS BOTA
Sebuah ekskavator sedang mengeruk tumpukan sedimentasi di sungai Kaliserin, Kabupaten Malaka, Jumat (9/5/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

POS-KUPANG.COM, BETUN - Pemerintah Desa Lakekun dan Lakekun Barat, Kecamatan Kobalima, mengajukan usulan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Malaka untuk melakukan langkah permanen untuk pencegahan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. 

Usulan tersebut mencakup normalisasi Sungai Kaliserin, pembangunan tanggul di sepanjang sungai itu, serta rencana pembangunan dam di hulu sungai.

Demikian disampaikan Kepala Desa Lakekun Barat, Hendrikus Seran Nahak, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (9/5/2025).

“Penyebab utama terjadinya banjir di sini adalah karena sering meluapnya Sungai Kaliserin ini. Maka dari itu, kami meminta agar dilakukan normalisasi dan pembangunan tanggul. Kami juga telah menyiapkan rencana pembangunan Dam guna mengurangi debit air yang masuk ke kawasan ini,” ujar Hendrikus.

Selain untuk pengendalian banjir, dam tersebut juga dirancang untuk mendukung kegiatan pertanian masyarakat. 

“Dengan adanya dam, masyarakat akan terbantu dalam mengelola lahan pertanian. Terutama di area lahan basah yang dimiliki masyarakat di sini,” lanjutnya.

Baca juga: Pemerintah Desa Lakekun dan Lakekun Barat Swadaya Bersihkan Sungai Kaliserin Malaka

Selain itu, Hendrikus juga menyoroti kondisi saluran irigasi yang letaknya terlalu dekat dengan jembatan dan memiliki posisi lebih rendah dengan permukaan sungai.

Hal itumenyebabkan aliran air sungai terhambat saat membawa kotoran, sehingga menimbulkan tumpukan sedimentasi.

“Jadi kami minta untuk Dinas PUPR Provinsi NTT, agar saluran irigasi ini perlu direkonstruksi ulang. Untuk bentuknya seperti apa itu kami serahkan sepenuhnya kepada pihak teknis yang ada. Apakah akan dibangun ulang atau dimodifikasi. Salah satu alternatifnya mungkin pembuatan seperti sipon atau gorong-gorong menggunakan cincin agar aliran air tetap lancar tanpa hambatan,” jelas Hendrikus. 

Pemerintah di desa tersebut berharap agar usulan mereka dapat ditindaklanjuti sebagai bagian dari upaya penanggulangan banjir yang berkelanjutan dan mendukung ketahanan wilayah tersbeut terhadap bencana banjir. (ito)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved