Mata Lokal Fest 2025

Menteri UMKM Maman Abdurrahman Provokasi Masyarakat untuk Berwirausaha 

Salah satu tugas Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah memprovokasi masyarakat untuk berwirausaha.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
MAMAN ABDURRAHMAN - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman jadi pembicara di Mata Lokal Fest 2025, Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (8/5). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Salah satu tugas Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah memprovokasi masyarakat untuk berwirausaha.

Hal ini disampaikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam acara Mata Lokal Fest 2025 Tribun Network dengan tajuk “Cutting Edge for Local Sustainability” di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (8/6/2025).

"Jadi semakin banyak yang berwirausaha, maupun dari sektor mikro, kecil, dan menengah, itulah kebahagiaan saya hari ini. Jadi per hari ini kerjaan saya memprovokasi terus," katanya.

Mata Lokal Fest 2025 dihadiri oleh sejumlah tokoh, stakeholder maupun para mahasiswa. Menurut Menteri Maman Abdurrahman, ini adalah salah satu momen mengajak para pegawai bahkan mahasiswa untuk berbisnis.

"Jadi adik-adik ini semuanya nanti ini semua pokoknya ada di sini, nggak usah jadi pegawai, pegawai begini-begini, itulah Pak. Jadi kerjaan saya terus sekarang ini memprovokasi itu saja," tegasnya.

Ia mengaku, salah satu tugas yang diamankan Presiden RI Prabowo Subianto adalah meningkatkan proporsi jumlah usaha kecil dan menengah sebesar 3,10 persen dan rasio kewirausahaan 3,10 persen. 

Sehingga Maman mendorong masyarakat untuk berwirausaha. Hal ini untuk mencapai target dalam mengejar angka rasio kewirausahaan. "Ini yang memang menjadi KPI kami Kementerian UMKM," ungkapnya.

Pembantu Presiden Terpopuler

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengeklaim dirinya kini menjadi menteri terpopuler di kalangan ibu-ibu.

"Jadi saya nih mas, kalau saya turun ke daerah mas, saya ajak PNM mendampingi saya, saya nih hari ini menteri UMKM yang paling top di kalangan ibu-ibu perempuan," ujar Menteri Maman.

Mulanya, Menteri Maman menjelaskan tantangan usaha mikro yang salah satunya menyasar pada gender. Pemberdayaan kelompok rentan dimana perempuan, penyandang disabilitas dan masyarakat terpencil sering tidak terjangkau oleh program UMKM.

Kementerian UMKM melakukan pembinaan kepada kelompok usaha khusus untuk perempuan kelompok rentan termasuk masyarakat terpencil. Mereka diberikan pinjaman modal mulai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

"Mereka didorong untuk buka usaha warung kelonton dan lain sebagainya per hari ini ada kurang lebih 17 juta. Itu di bawah juga binaan kami Kementerian UMKM. Dan semuanya 17 juta perempuan," papar dia.

Di sisi lain, Maman mengungkapkan tantangan kewirausahaan di Indonesia yang paling besar adalah akses terhadap pembiayaan. Menurutnya, usaha mikro dan kecil menengah kesulitan untuk mengontrol akses kredit dari lembaga keuangan formal.

"Ini permasalahan paling klise. Kalaupun, misalnya, saudara-saudara kita pengusaha mikro, kecil, menengah, dan mereka sudah dapat akses pembiayaan, sering sekali problemnya adalah bagaimana bisa menjalankan aktivitas usaha secara konsisten, akuntabel, dan termanaged secara baik," tegasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved