Konklaf 2025
Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo Ikut Konklaf Pemilihan Paus di Vatikan
Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo akan mengikuti konklaf pemilihan paus di Vatikan, Selasa (6/5/2025).
POS-KUPANG.COM - Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo akan mengikuti konklaf pemilihan paus di Vatikan, Selasa (6/5/2025) mendatang.
Konklaf digelar untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Kardinal Suharyo berangkat ke Vatikan pada Minggu (4/5).
Meski mengaku tidak mempersiapkan apa pun, namun Kardinal Suharyo sudah terbayang bagaimana nanti ketika konklaf berlangsung.
"Saya kira-kira sudah bisa membayangkan siapa nanti yang akan banyak berbicara. Siapa nanti yang akan banyak mengemukakan gagasan-gagasan sehingga dapat memperkaya para kardinal yang ikut di dalam Konklaf untuk menentukan pilihannya," katanya.
"Tapi, kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan terpilih. Tidak pernah tahu," lanjut Kardinal Suharyo.
Profil Kardinal Suharyo
Kardinal Suharyo sudah 20 tahun lebih mengukuhkan pengabdiannya pada Gereja Katolik di Indonesia.
Suharyo merupakan kelahiran Sedayu, Bantul, Yogyakarta, pada 9 Juli 1950.
Pada awalnya, Suharyo tidak ingin menjadi pastor dan bercita-cita menjadi seorang polisi.
Keinginan Suharyo kecil berubah setelah bertemu seorang pastor.
Ketika ditanya apakah ingin menjadi pastor atau tidak, ia menjawab "iya" kepada pastor yang ditemuinya.
Suharyo pun mengawali pendidikannya sebagai pastor dengan masuk Semniari Menengah Mertoyudan di Magelang, Jawa Tengah, pada 1961.
Di keluarganya, Suharyo bukan satu-satunya yang menempuh jalan ini.
Sudah ada kakaknya, almarhum RP Suitbertus Ari Sunardi OCSO, yang lebih dulu masuk seminari dan akhirnya menjadi pastor pertapa di Pertapaan Trappist, Rawaseneng, Jawa Tengah.
Selepas dari Mertoyudan, Suharyo memutuskan masuk Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta karena ingin menjadi pastor diosesan/praja.
Kemudian pada 26 Januari 1976, Suharyo yang telah ditahbiskan menjadi imam diosesan diminta melanjutkan studi ke Roma, Italia.
Pada 1981, ia menyelesaikan studinya sebagai doktor Teologi Biblis di Universitas Urbaniana.
Ketika kembali ke Indonesia, Suharyo sempat mengira bahwa keinginan sebagai paroki akan sirna karena harus mengajar selamanya.
Apalagi, ia sempat menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya, Yogyakarta pada 1981-1991.
Ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Jurusan Filsafat dan Sosiologi di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta, sejak 1983 hingga 1993.
Selanjutnya, ia diangkat menjadi Uskup Agung Semarang oleh Paus Yohanes Paulus II pada 22 Agustus 1997.
Ia ditunjuk sebagai pengganti Mgr Julius Darmaatmadja SJ yang kala itu pindah ke Keuskupan Agung Jakarta.
Pada 29 Juni 2010, Suharyo ditunjuk untuk menjadi Uskup Agung Jakarta untuk menggantikan Kardinal Julius Darmaatmadja SJ yang pensiun setahun sebelumnya.
Suharyo menerbitkan buku biografi menandai 20 tahun sepak terjangnya dalam pelayanan sebagai uskup.
Buku berjudul "Terima Kasih, Baik, Lanjutkan" terbit pada 7 Oktober 2017, yang berisi kisah hidup Mgr Suharyo.
Kemudian pada Minggu (1/9/2019), Suharyo diangkat sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus ketika Doa Angelus digelar pukul 12.00 siang waktu setempat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Ignatius Kardinal Suharyo
konklaf
Uskup Agung Jakarta
pemilihan paus
Vatikan
POS-KUPANG.COM
Kardinal Suharyo
Paus Leo XIV Terpilih, Umat Katolik Keuskupan Atambua Sambut dengan Doa dan Harapan |
![]() |
---|
Vatikan: Robert Francis Prevost Paus Baru |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Asap Putih dari Kapel Sistina, Pietro Parolin Dikabarkan jadi Paus |
![]() |
---|
Hari Pertama Konklaf: Paus Baru Belum Terpilih, Perolehan Suara Kandidat Masih Minim |
![]() |
---|
Konklaf 2025, Asap Hitam Keluar dari Kapel Sistina Vatikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.