Makan Bergizi Gratis

Lebih dari 200 Siswa Jadi Korban Keracunan Massal MBG, Dari Cianjur Hingga Sumba

Status tersebut diberlakukan setelah 78 siswa dari dua sekolah mengalami gejala keracunan makanan.

Editor: Ryan Nong
ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional
KUNJUNGI KORBAN KERACUNAN - Kepala BGN Dadan Hindayana saat mengunjungi para siswa yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Cianjur, Jawa Barat, karena mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (23/4/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis atau MBG menemui tantangan. 

Lebih dari 200 siswa telah menjadi korban keracunan massal program Makan Bergizi Gratis yang selama kurun waktu tahun 2025. 

Sederet kasus siswa yang keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis itu terjadi di beberapa daerah, mulai dari Cianjur, Sukoharjo,  Bombana Sulawesi Tenggara hingga Waingapu Sumba Timur. 

Dikutip dari Kompas.com, kasus keracunan MBG yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat bahkan telah ditetapkan sebagai kasus luar biasa (KLB). 

Status tersebut diberlakukan setelah 78 siswa dari dua sekolah mengalami gejala keracunan makanan.

Sementara itu yang terjadi di Bombana, Sulawesi Tenggara, sejumlah siswa mengalami muntah hingga sakit perus karena diduga memakan ayam yang sudah basi.

Berikut daftarnya sekolah yang mengalami insiden keracunan massal

Status Kejadian Luar Biasa

Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan makanan.

Akibat perisitiwa tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena jumlah korban yang tinggi. 

Penetapan status KLB bertujuan untuk memudahkan proses pendataan, pemantauan, dan penanganan medis bagi siswa yang mengalami keracunan.

Ayam Basi

Dilansir dari Kompas.id, belasan siswa SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara mengalami gejala muntah dan sakit perut akibat menu MBG ayam tepung yang diduga basi.

"Total ada 13 siswa yang keracunan. Ada yang muntah-muntah, sakit perut, dan pusing, tetapi sebagian besar (di antaranya) sudah membaik, hanya satu orang yang izin hari ini karena perlu waktu istirahat,” kata Kepala SDN 33 Kasipute, Santi Jamal, dilansir dari Kompas.id, Kamis (24/4/2025).

Santi menjelaskan, pada dua hari pertama pelaksanaan MBG di SDN 33 Kasipute berjalan lancar. Namun pada hari ketiga pelaksanaan MBG di sekolahnya, siswa mengeluhkan pempat penyajian menu MBG yang berbau busuk.

Banyak siswa dari kelas 1 hingga 3 yang muntah karena hal tersebut.

Adanya kejadian tersebut, pihak sekolah melarang siswa untuk makan dan fokus pada penanganan bagi yang terdampak.

60 Siswa Keracunan

Sebanyak 60 siswa SDN Proyonanggan 5 Batang mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG, dilansir dari Tribunnews, Jumat (18/4/2025).

Pendidik SDN Proyonanggan 5 Batang, Rizkika Wakhid Widilaksa mengatakan bahwa gejala keracunan dialami siswa setelah mereka pulang ke rumah. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan pihak SDN Proyonanggan 5 diketahui langsung mendatangi siswa yang mengalami gejalan keracunan.

Setelah peristiwa keracunan massal tersebut, pihak sekolah diminta untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap makanan program MBG.

Makanan Basi dan Tidak Enak

Sebanyak 29 siswa SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan program MBG.

Polres Sumba langsung berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Waingapu untuk memberikan pertolongan pertama kepada siswa yang mengalami keracunan.

Berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, sejumlah siswa mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi terasa basi dan tidak enak. Setelah adanya keluhan itu, banyak siswa mengalami muntah dan mual.

Satu Siswa Ditangani Puskesmas

Sebanyak 40 siswa di SD N Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat juga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG pada Kamis (16/1/2025), dilansir dari Kompas TV.

Bahkan, terdapat seorang siswa yang harus mendapat penanganan medis di Puskesmas.

Kepala sekolah SDN 2 Alaswangi, Sariful Hayat mengatakan bahwa pihak sekolah menerima laporan dari orang tua murid mengenai kondisi anak-anak mereka pada Rabu (19/2/2025).

"Berdasarkan laporan orang tua, gejala mulai muncul pada pukul 15.00, ada juga yang melaporkan malam hari, bahkan ada yang baru merasakan keesokan paginya," kata Sariful.

Ayam Kurang Matang Keracunan makanan juga dialami oleh 40 siswa SDN 3 Dukuh setelah mengkonsumsi MBG pada Kamis (16/1/2025).

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Mahanani, menjelaskan bahwa murid-murid mengalami pusing hingga muntah.

Berdasarkan pengelola Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Kodim 0726/Sukoharjo, Kunari mengatakan bahwa penyebab keracunan MBG tersebut dikarenakan menu ayam yang kurang matang.

Jika mengacu pada kasus-kasus keracunan massal MBG di atas, setidaknya terdapat 260 siswa yang menjadi korban. Mayoritas korban MBG tersebut mengeluhkan gejala mual, diare, hingga sakit perut.  (kompas.com)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved